Heboh Kakak Pelajar Pukuli Guru SMPN 1 Trenggalek, Bukti Martabat Pendidikan Diserang
ERA.id - Kakak dari seorang siswi di SMP Negeri 1 Trenggalek, Jawa Timur, menghajar guru bernama Eko Prayitno pada Jumat (31/10) lalu. Kebrutalan ini dipicu aksi Eko yang menyita ponsel muridnya.
Eko tidak asal bersikap. Dia bersandar dengan aturan yang berlaku di sekolah. Siswa boleh membawa HP, tapi wajib disimpan di loker yang telah disediakan. Kalau pun bisa memakai ponsel, maka mesti dalam kegiatan belajar, bukan untuk digunakan di luar tugas sekolah.
Mulanya Eko memperingatkan siswinya yang bermain HP dalam kelas, si siswi tak mengindahkan, maka Eko menyita HP itu. “Saya memberi contoh kepada siswa lewat perumpamaan. Ada bak sampah kosong saya isi air dan saya masukkan batu. Saya bilang, kalau HP sudah dimasukkan seperti ini, HP mati, tidak bisa digunakan,” tutur Eko.
Dari sini, sang siswi yang belakangan mengadu ke kakaknya, salah paham. Dia mengira HP-nya dirusak. Sebaliknya, HP tersebut diserahkan ke bagian kesiswaan dalam kondisi utuh.
Setelah kejadian itu, si kakak siswi langsung menelepon Eko. Dia marah dan mengajak Eko berkelahi. "Saya sudah jelaskan kronologinya, tapi tetap tidak mau menerima. Ia menuduh HP dirusak,” ucapnya.
Mengira masalah selesai, Eko pergi Salat Jumat. Sepulang beribadah, kakak si siswi lalu mendatangi dan langsung memukuli Eko di depan rumahnya. Setelah kejadian ini, Eko melapor ke polisi.
Sementara Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini pun langsung berang. Menurutnya, guru tidak seharusnya digebuk, terlebih dari keluarga murid yang diajar.
Dia menganggap guru merupakan lambang dari supremasi pendidikan yang seharusnya dilindungi masyarakat dan pemerintah. "Ketika guru dipukul karena menegakkan aturan sekolah maka yang diserang bukan hanya individu, tetapi martabat pendidikan dan masa depan anak-anak kita," kata Novita, Selasa (4/11/2025).
Novita menekankan kepada seluruh masyarakat dan pemerintah untuk melindungi guru demi terciptanya generasi penerus yang berkualitas. Dia juga mengajak aparat penegak hukum untuk tidak pandang bulu dalam menindak siapa pun yang menganiaya guru.
"Pendidikan adalah domain yang sangat krusial. Bila disiplin guru di sekolah gampang dipukul balik, maka siapa yang berani mendidik anak bangsa? Ini soal keberlanjutan bangsa kita," tambahnya.
"Sekolah bukan arena tawar-menawar kekuasaan antara guru dan wali murid. Sekolah adalah institusi negara yang memberikan layanan penting bagi masa depan anak-anak kita," imbuh Novita.
Untuk itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama Dinas Pendidikan harus segera memperkuat prosedur pengamanan guru dan kalender edukasi bagi orang tua siswa agar memahami hak dan kewajiban di lingkungan sekolah.