Pratikno Sebut Indonesia Kaya tapi Belum Maju, Mayoritas SDM Rendah Disinggung
ERA.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menjelaskan mengapa Indonesia jadi negara berkembang, belum bergeser menjadi negara maju. Katanya, ada masalah terkait sumber daya manusia (SDM) yang kualitasnya atau kompetensi SDM tersebut, masih rendah.
“Saya akan menambahkan bahwa ada satu variabel penting untuk bisa menjadi negara maju adalah sumber daya manusia. Kita menghadapi permasalahan SDM dan kebudayaan yang cukup berat yaitu pertama masyarakat kita, penduduk Indonesia mayoritas masih low quality masih mempunyai kompetensi yang rendah,” kata Pratikno dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Daerah di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis kemarin.
"Seharusnya Indonesia bisa mandiri menjadi negara makmur, karena kita dimodali oleh sumber daya alam yang sangat kaya. Tetapi kita belum mampu menjadi negara maju," tambahnya.
Pratikno pun mendorong kepala daerah untuk menyukseskan target-target pada aspek pembangunan manusia, kesehatan, penguatan pendidikan, penanggulangan bencana, pelestarian budaya, serta peningkatan prestasi olahraga.
Menurutnya, sejumlah program Quick Wins dijabarkan untuk dapat disinergikan dalam berbagai program dan kebijakan daerah.
Program-program tersebut di antaranya renovasi sekolah dan madrasah, pembangunan sekolah unggulan terintegrasi, digitalisasi pendidikan matematika, penuntasan penyakit TBC, pembangunan rumah sakit, dan skrining kesehatan gratis.
Pratikno menjelaskan, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di tingkat kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah hingga level desa, akan turut membantu Kemenko PMK dalam mengorkestrasikan seluruh program yang telah dicanangkan untuk kepentingan masyarakat.
"Presiden telah menyampaikan beberapa program prioritas dan program Quick Wins, yang mana di setiap program perlu didukung oleh seluruh stakeholders, terutama kepala daerah sampai di level desa," kata Pratikno.
Presiden Prabowo Subianto yang membuka langsung agenda ini. Dia mengatakan kalau berlangsungnya Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 2024 merupakan langkah strategis untuk menyatukan para pengambil keputusan dan kebijakan mulai dari tingkat pusat hingga daerah.