Punya Masalah Tidur? Coba Terapi Dingin untuk Perbaiki Kualitas Tidur

ERA.id - Ingin tidur lebih nyenyak dan berkualitas? Para peneliti menyarankan terapi dingin atau cryostimulasi untuk memperbaiki kualitas tidur.

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa individu yang menjalani cryostimulasi harian dengan menghabiskan lima menit di ruang yang didinginkan hingga -90°C, menunjukkan peningkatan kualitas tidur setelah hanya lima sesi berturut-turut.

Ada perbedaan mencolok dalam manfaat yang dirasakan oleh pria dan wanita, di mana wanita mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan pria.

"Penggunaan dingin untuk tujuan terapeutik sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Namun, kita masih belum mengetahui jumlah dingin yang tepat untuk menghasilkan manfaat bagi tidur," kata Olivier Dupuy, peneliti studi tersebut dalam rilis berita yang dikutip dari Medical Daily, Jumat (15/11/2024).

Selama uji coba, 20 peserta (9 wanita dan 11 pria) menjalani cryostimulasi harian selama lima hari. Setelah terpapar dingin, para peserta melanjutkan aktivitas harian mereka hingga waktu tidur, menghindari alkohol dan faktor-faktor lain yang diketahui memengaruhi tidur.

Fisiologi dan pola tidur mereka dipantau menggunakan sensor aktivitas otak, actigraf di pergelangan tangan, dan sensor detak jantung.

Selain itu, kualitas tidur yang dirasakan peserta dinilai menggunakan kuesioner pada pagi harinya. Untuk menilai efek pada tidur, peserta mengulangi uji coba tanpa cryostimulasi.

"Analisis arsitektur tidur kami menunjukkan peningkatan signifikan dalam durasi tidur gelombang lambat selama malam-malam setelah cryostimulasi dibandingkan dengan malam-malam tanpa cryostimulasi. Tidur gelombang lambat, yang dianggap sebagai fase tidur paling restoratif, meningkat rata-rata 7,3 menit selama dua siklus tidur pertama," kata Dupuy.

Salah satu temuan penting adalah bahwa satu sesi cryostimulasi saja tidak cukup untuk meningkatkan tidur. Manfaatnya baru muncul setelah lima sesi berturut-turut.

Para peneliti mencatat bahwa setelah tiga atau empat sesi terapi, kualitas tidur yang dirasakan oleh wanita meningkat dari rata-rata 3,4 menjadi 3,9 dan tingkat kecemasan mereka menurun dari 43 menjadi 38.

"Wanita dan pria tidak memberikan respons yang sama. Ini menunjukkan bahwa dosis dingin perlu disesuaikan berdasarkan jenis kelamin, meskipun hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut," tambah Dupuy.

Meskipun studi ini difokuskan pada individu tanpa masalah tidur, para peneliti percaya bahwa cryostimulasi dapat sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki gangguan tidur.

Selain meningkatkan kualitas tidur, para peneliti menyarankan bahwa cryostimulasi dapat membantu atlet pulih dari cedera dan memberikan manfaat bagi orang dengan peradangan kronis atau demensia ringan.