Berbagai Faktor yang Memengaruhi Kualitas Tidur dan Cara Mengukurnya

ERA.id - Faktor yang memengaruhi kualitas tidur ada banyak, misalnya kondisi lingkungan, kondisi fisik atau rasa lelah, stres, obat-obatan, makanan dan minuman, serta hal-hal lainnya.

Kualitas tidur berbeda dengan kuantitas tidur. Kuantitas tidur berkaitan dengan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk istirahat melalui tidur. Sementara, kualitas tidur berkaitan dengan sebarapa baik kondisi tidur bisa membuat Anda merasa tenang dan terpulihkan saat bangun.

Ilustrasi kualitas tidur buruk (pexels)

Cara mengukur kualitas tidur tidak sama dengan kuantitas tidur. Beberapa karakteristik yang bisa menjadi takaran untuk mengukur kualitas tidur yang baik adalah sebagai berikut.

1.    Bisa tertidur dalam waktu 30 menit (atau kurang) setelah berada di tempat tidur atau memosisikan diri untuk tidur.

2.    Biasanya tidur berlangsung sepanjang malam. Jika terbangun di tengah tidur, hal tersebut tidak lebih dari satu kali setiap malam.

3.    Bisa tertidur lagi dalam waktu sekitar 20 menit jika terbangun di tengah tidur.

4.    Memiliki kuantitas tidur yang disarankan sesuai kelompok usia.

5.    Merasa istirahat dengan tenang, pulih, penuh, dan berenergi saat bangun pada pagi hari.

Berbagai Faktor yang Memengaruhi Kualitas Tidur Jadi Buruk

Dikutip Era.id dari situs web resmi Dinkes Kalimantan Barat, ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor kualitas tidur menjadi kurang baik. Berikut adalah rinciannya.

1.    Kebiasaan tidur yang buruk

Beberapa hal terkait kebiasaan tidur bisa membuat kualitas tidur menjadi buruk, seperti jadwal tidur tidak teratur dan konsumsi minuman berkafein atau beralkohol secara berlebih.

Rutinitas pada pagi hari membuat tubuh punya alarm untuk bangun secara otomatis tanpa peduli pukul berapa orang tersebut tidur. Jika pola tidur tidak teratur, kualitas tidur pun akan menurun.

2.    Stres dan cemas berat berkepanjangan

Kondisi kesehatan psikologis berpengaruh terhadap kualitas tidur. Stres berat yang berkepanjangan, gangguan kecemasan, dan depresi bisa menyebabkan kualitas tidur jadi buruk.

Ketidaknyamanan psikologis yang sulit diatasi membuat seseorang sulit mengontrol diri secara penuh dan sadar. Ketegangan psikis mengganggu kestabilan dan bisa berdampak pada perasaan dan pikiraan saat tidur.

Akibatnya, stres menurunkan kualitas tidur. Sementara, kualitas tidur yang buruk bisa berdampak buruk terhadap kondisiti kesehatan psikologis. Terjadilah lingkarang setan yang butuh penanganan yang baik.

3.    Masalah kesehatan kronis

Masalah kesehatan kronis tertentu berkaitan dengan pola tidur buruk. Secara keseluruhan, hal tersebut menyebabkan waktu tidur seseorang kurang. Beberapa masalah kesehatan yang bisa mengganggu kualitas tidur adalah asma, penyakit paru-paru kronis, asam lambung berlebih, penyakit ginjal, kanker, dan nyeri kronis.

Sementara, kualitas tidur yang buruk bisa memperburuk kondisi kesehatan tersebut. Kondisi ini seperti lingkaran setan pada hubungan stres dan kualitas tidur.

4.    Gangguan tidur apnea

Ini merupakan kondisi yang ditandai dengan ketidaknormalan ritme dan proses pernapasan saat tidur. Gangguan apnea membuat pengidapnya mengalami gangguan pernapasan sementara saat tidur. Hal tersebut bisa menyebabkan penderita mengeluarkan suara terengah-engah, pernapasan terhenti sejenak, tersedak, dan mendengkur.

Saat gejala apnea muncul, asupan oksigen tidak beratur sehingga kinerja organ dan otak kurang optimal. Hal tersebut akan mengganggu kenyamanan tidur, dengan kata lain kualitas tidur menurun.

Itulah berbagai faktor yang memengaruhi kualitas tidur menjadi buruk. Demi mengatasinya, Anda perlu melakukan beberapa hal terkait gaya hidup sehat.