Warsi Dorong Pemulihan Ruang Hidup Orang Rimba di Jambi

ERA.id - Komunitas Konservasi Indonesia Warsi menyoroti pentingnya pemulihan ruang hidup Orang Rimba atau Suku Anak Dalam di Jambi mengingat kehidupan mereka yang terkait erat dengan hutan.

Dalam diskusi yang diadakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Manajer Program Konservasi dan Suku Adat Marginal Warsi Robert Aritonang mengatakan kehilangan hutan sebagai ruang hidup memberikan dampak luar biasa kepada Orang Rimba, termasuk kehilangan sistem budaya dan kemampuan bertahan hidup.

"Saya sering ditanya oleh pemerintah daerah dan pusat apa solusinya, saya bilang harusnya dikembalikan ruang hidup mereka. Itulah solusi paling substansial," katanya dikutip dari Antara, Kamis (28/11/2024).

Survei dilakukan Warsi pada 2020, ungkapnya, memperlihatkan total populasi 5.235 jiwa Orang Rimba yang berada di Jambi dan terbagi dalam lima kabupaten.

Mereka menghadapi kenyataan bahwa wilayah hutan sebagai sumber kehidupan dan tempat tinggal mereka saat ini semakin mengecil. Dari luasan 3,4 juta hektare pada 1973, jumlah itu saat ini tersisa 922.891 hektare pada 2023 berdasarkan data Warsi.

Hal itu menyebabkan perubahan dalam sistem kebudayaan mereka, kehilangan kemampuan beradaptasi dan munculnya konflik sosial dengan masyarakat sekitar tempat mereka tinggal.

Dampak lanjutan, katanya, terjadi kemiskinan struktural, timbulnya isu sosial, kelaparan dan wabah penyakit di antara Orang Rimba.

"Waktu kami advokasikan adanya pengembalian ruang hidup kepada Orang Rimba. Kalau sudah ada ruang hidup yang dipulihkan kemudian di atas situ dibangun berbagai bentuk pembangunan sebagai kehadiran negara, apakah dalam bentuk pemukiman, kesehatan, pendidikan, administrasi kependudukan," ujarnya.