Imbas Kematian Turis Diduga Keracunan, Laos Larang Penjualan Wiski dan Vodka Merek Tiger

ERA.id - Pemerintah Laos memutuskan untuk melarang penjualan dan konsumsi wiski dan vodka. Larangan ini dikeluarkan menyusul kematian enam wisatawan akibat keracunan metanol awal bulan ini.

Larangan ini dilaporkan oleh Smartraveller, sebuah layanan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia. Menurut pernyataan itu, pemerintah Laos melarang minuman Tiger vodka dan Tiger Whisky karena kekhawatiran bahaya.

"Pihak berwenang di negara Asia Tenggara tersebut telah mengeluarkan perintah yang melarang penjualan dan konsumsi Tiger Vodka dan Tiger Whisky karena kekhawatiran mereka tentang risiko kesehatan produk-produk ini," demikian bunyi peringatan tersebut, dikutip The Guardian, Jumat (29/11/2024).

"Warga Australia harus menghindari konsumsi produk-produk ini karena masalah keamanan yang serius ini," imbuhnya.

Meski demikian, pemerintah Laos belum mengonfirmasi larangan tersebut.

Larangan ini juga muncul setelah kematian dua remaja Australia, dua warga negara Denmark, dan seorang warga Amerika serta Inggris meninggal dunia setelah minum alkohil di Vang Vieng. Lokasi tersebut merupakan area populer bagi para backpacker.

Seorang warga negara Australia ketiga, yang memiliki kewarganegaraan ganda, juga dilaporkan sakit setelah menenggak minuman beralkohol di lokasi yang sama.

"Beberapa warga negara asing, termasuk warga Australia, telah menjadi korban keracunan metanol pada bulan November 2024 akibat mengonsumsi minuman beralkohol," kata penasihat Australia tersebut.

"Waspadai potensi risiko, terutama pada minuman beralkohol termasuk koktail," tambahnya.

Menurut Methanol Institute, metanol sering kali sengaja dan ilegal ditambahkan ke minuman karena lebih murah daripada etanol, yang dapat dikonsumsi sehingga meningkatkan kandungan alkohol dalam minuman tersebut.

Terkait kematian tersebut, pada tanggal 26 November, Laos Post melaporkan bahwa polisi telah menahan manajer berusia 34 tahun dari Nana Backpacker Hostel di Vang Vieng dan tujuh karyawan lainnya untuk diinterogasi.

"Mereka yang ditahan adalah warga negara Vietnam," demikian laporan tersebut.

Di sisi lain, pemerintah Laos telah berjanji akan menyeret para pelaku ke pengadilan dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.

Lebih lanjut, AS, Inggris, dan Selandia Baru juga telah mengeluarkan peringatan tentang konsekuensi yang berpotensi fatal dari mengonsumsi alkohol yang tercemar di Laos.