Fakta Baru, Petugas BRILink Jadi Pengungkap Awal Uang Palsu di UIN Makassar
ERA.id - Sebuah sindikat pembuat uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar berhasil diungkap berkat laporan dari seorang petugas BRILink. Kecurigaan muncul ketika seorang warga mencoba bertransaksi menggunakan lima lembar uang pecahan Rp100 ribu di gerai BRILink tersebut.
Merasa ada yang janggal, petugas itu segera melaporkan temuannya ke Polsek Pallangga, yang berada di bawah naungan Polres Gowa, Sulawesi Selatan.
Laporan ini kemudian memicu penyelidikan lebih lanjut oleh tim gabungan Polsek Pallangga dan Satreskrim Polres Gowa.
Hasilnya, aparat menemukan pabrik uang palsu yang beroperasi di salah satu ruangan perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Dari lokasi tersebut, polisi menyita sejumlah alat canggih, termasuk mesin cetak yang didatangkan dari China dengan nilai mencapai Rp600 juta.
Selain itu, ribuan lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu serta tinta mahal dengan harga antara Rp15 juta hingga Rp20 juta per jenis juga berhasil diamankan.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan, sindikat ini bahkan telah memesan tinta khusus dari luar negeri seharga lebih dari Rp20 juta per jenis. Namun, pengiriman tinta tersebut gagal masuk ke Indonesia karena dicegah oleh bea cukai.
Penemuan ini juga mengungkap peran kunci Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Sampetoding dalam sindikat tersebut.
"Kecanggihan teknologi yang mereka gunakan membuat upaya produksi uang palsu ini semakin terorganisir," kata AKBP Reonald, Minggu (5/1/2025).