Pimpinan KPK Diteror, Sandiaga: Ada Upaya Perlawanan
"Kita bersama Pak Laode Syarif, kita sampaikan bahwa Prabowo-Sandi bersimpati dan turut prihatin dengan upaya-upaya menebar rasa takut dan juga rasa teror. Kalau untuk urusan korupsi itu kita harus totalitas. Jangan sampai kita mundur sejengkalpun tidak," ujar Sandi, saat ditemui di Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto nomor 93, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).
Sandiaga pun menyoroti angka korupsi yang menurutnya masuk ke stadium IV. Jika terpilih nanti, dia mengatakan penegakan hukum terhadap kasus korupsi akan diperkuat.
"Ini upaya-upaya yang menghadirkan rasa teror, agar upaya-upaya kita untuk memberantas korupsi agar kita menghadirkan pemerintahan yang bersih ini terus mendapatkan perlawanan. (Padahal) rakyat ini sudah muak dengan korupsi yang sudah masuk ke stadium ke 4 dan KPK itu ada diujung tombak," tuturnya.
Mantan Wagub DKI ini juga akan memastikan penegak hukum tak akan mendapat gangguan dari oknum tak bertanggung jawab, jika nanti dirinya menang di ajang Pilpres.
"Kita pastikan bahwa penegakan hukum ini jangan sampai bisa diganggu gugat oleh oknum- yang tidak bertanggung jawab jadi tidak usah takut," terangnya.
Sebelumnya rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, diduga dilempari bom molotov. Kejadian serupa juga terjadi di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah RT 4 RW 14 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi,diteror benda diduga bom. Dalam benda mirip bom itu ditemukan paku.