Imbas Kecelakaan Jeju Air, Korea Selatan Rombak Struktur Localizer Bandara
ERA.id - Korea Selatan berencana untuk memperbaiki struktur localizer yang menampung antena untuk memandu pendaratan di bandaranya tahun ini. Perbaikan itu dilakukan setelah kecelakaan fatal pesawat Jeju Air pada bulan Desember, yang tergelincir dari landasan pacu dan terbakar setelah menabrak struktur tersebut.
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan telah memeriksa kondisi keselamatan di maskapai penerbangan dan bandara sejak jet Boeing 737-800 jatuh di bandara Muan di barat daya. Sedikinya akan ada tujuh bandara domestik yang akan diperbaiki struktur localizernya.
"Tujuh bandara domestik, termasuk Muan, ditemukan memiliki tanggul atau fondasi yang terbuat dari beton atau baja yang perlu diubah," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Selasa (14/1/2025).
Kementerian juga akan menyiapkan langkah-langkah untuk memperbaiki struktur pada bulan ini dan bertujuan untuk menyelesaikan perbaikan pada akhir tahun 2025.
Namun pihaknya tidak memberikan rincian tentang perbaikan yang direncanakan.
Para pakar keselamatan penerbangan mengkritik penempatan tanggul di bandara Muan, yang dinilai memperburuk kecelakaan fatal Jeju Air dengan menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.
Banyak pihak yang menilai apabila struktur beton itu tidak ada di bandara Muan, maka kemungkinan korban jiwa yang timbul tidak akan sebanyak yang saat ini terjadi.
Selain akan memperbaiki struktur localizer, pemerintah setempat juga melakukan rangkaian pemeriksaan terhadap Boeing 737-800, yang digunakan oleh beberapa maskapai. Dari hasil pemeriksaan itu, ditemukan beberapa pelanggaran di operator termasuk melebihi periode pemeriksaan sebelum dan sesudah penerbangan.
Kemudian pelanggaran lainnya yang juga turut ditemukan adalah ketidakpatuhan terhadap prosedur untuk menyelesaikan kerusakan pesawat atau naiknya penumpang.
Kementerian transportasi menolak berkomentar apakah Jeju Air termasuk di antara maskapai penerbangan yang ditemukan pelanggaran.
"Pemeriksaan keselamatan khusus terhadap fasilitas bandara utama negara itu juga akan dilakukan antara 13 Januari dan 21 Januari," kata pernyataan kementerian.
Lebih lanjut, pemerintah juga memutuskan untuk memperpanjang penutupan bandara Muan hingga 19 Januari.