Beton Bandara Muan Dibongkar Kemenhub, Puluhan Bandara di Korea Selatan Turut Disidak
ERA.id - Kementerian Perhubungan Korea Selatan akan menyingkirkan tanggul beton yang dipasang di Bandara Internasional Muan setelah kecelakaan mematikan Jeju Air bulan lalu.
Keputusan tersebut diambil setelah meninjau struktur yang menampung antena tempat pemandu pendaratan di bandara di seluruh negeri yang dikenal sebagai Sistem Pendaratan Instrumen (ILS), atau localiser.
"Bandara Internasional Muan berencana untuk menyingkirkan beton yang ada dan memasang kembali localiser pada struktur yang rapuh," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Kamis (23/1/2025).
Bukan hanya itu saja, Kementerian transportasi juga akan memastikan area keselamatan landasan pacu sepanjang 240 meter di semua bandara untuk memenuhi semua peraturan yang relevan.
Sedangkan area di bandara Muan, otoritas menemukan fakta bahwa panjang landasan pacu hanya sekitar 200 meter sebelum kecelakaan. Hal ini pun memicu kritik pedas karena dinilai gagal memenuhi standar keselamatan, yang mendorong pihak berwenang untuk memperluas zona keselamatan pascalandasan pacu yang bebas dari hambatan besar.
Dalam pernyataan terpisah, polisi mengatakan bahwa Son Chang-wan, mantan presiden Korea Airports Corporation milik negara yang menjabat saat bangunan di bandara Muan direnovasi, ditemukan tewas di rumahnya pada hari Selasa karena diduga bunuh diri.
"Son tidak sedang diselidiki atas kecelakaan pesawat dan belum dipanggil untuk diinterogasi terkait hal itu," kata seorang pejabat polisi.
Diketahui otoritas setempat langsung menerapkan sejumlah langkah strategis guna membuat fondasi baru atau penyesuaian lain untuk antena serupa di tujuh bandara termasuk Muan dan Bandara Internasional Jeju, yang berada di bawah permukaan tanah atau mudah pecah.
Di sisi lain, para penyelidik masih menyelidiki apa yang menyebabkan jatuhnya pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216, termasuk laporan tabrakan dengan burung. Para ahli mengatakan tanggul besar yang menopang antena navigasi di ujung landasan pacu kemungkinan membuat bencana tersebut lebih mematikan daripada yang seharusnya.
Kecelakaan pada 29 Desember itu menewaskan 179 orang, dengan hanya dua awak yang duduk di dekat bagian belakang pesawat Boeing 737-800 yang selamat.
Rekaman video menunjukkan pesawat jet penumpang itu menghantam struktur dan meledak setelah mendarat dengan kecepatan tinggi tanpa menurunkan roda pendaratan dan meluncur melewati ujung landasan pacu.
Sejak insiden kecelakaan mematikan itu, penutipan bandara Muan telah diperpanjang hingga 18 April.