Mangkir Lagi di Sidang Pemakzulan, MK Minta Yoon Suk Yeol Datang Pekan Depan
ERA.id - Mahkamah Konstitusi Korea Selatan menunda sidang pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol setelah diskors beberapa menit. Penundaan sidang itu dilakukan setelah Yoon batal datang di pengadilan.
Seorang pengacara Yoon mengatakan bahwa absennya dalam persidangan itu karena pihak berwenang berupaya untuk menahannya. Hal itu juga dinilai mencegah Yoon untuk menyampaikan posisinya di persidangan.
"Sidang berikutnya dijadwalkan pada hari Kamis (16/1), dan jika Yoon juga tidak hadir, proses persidangan akan dilanjutkan dengan tim hukumnya yang mewakilinya," kata kepala hakim Moon Hyung-bae, dikutip Yonhap News, Selasa (14/1/2025).
Terkait rencana kehadiran Yoon di sidang berikutnya, pengacaranya, Yoon Kab-keun mengatakan hal itu akan diputuskan setelah berdiskusi lebih lanjut tentang strategi pembelaannya.
Di sisi lain, Mahkamah Konstitusi hanya memiliki waktu 180 hari untuk memutuskan apakah Yoon akan dicopot dari jabatannya atau tidak.
Sementara itu, Yoon juga menghadapi penyelidikan kriminal atas dugaan pemberontakan. Ia berusaha menghindar dan bersembunyi di vilanya di lereng bukit Seoul selama berminggu-minggu usai mencabut darurat militer singkatnya.
Yoon juga terus mengabaikan panggilan untuk diinterogasi terkait tuduhan pemberontakan tersebut. Kuasa hukumnya menilai surat perintah penangkapan terhadap Yoon tidak sah.
"Surat perintah yang sah harus ada dan harus diajukan dan dilaksanakan secara sah yang tidak berarti melompati pagar atau merusak properti tanpa mengajukan surat perintah," kata pengacaranya.
Deklarasi darurat militer singkat Yoon diumumkan pada 3 Desember lalu, yang kemudian dia cabut setelah enam jam diberlakukan. Sejak saat itu, banyak pejabat negara yang ikut terseret hingga diperiksa oleh pihak berwajib untuk bertanggung jawab atas tindakannya.
Pihak berwenang yang melakukan investigasi, termasuk Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) dan polisi. Mereka telah menerima surat perintah penangkapan yang diterbitkan kembali dari pengadilan Korea Selatan setelah upaya pertama mereka untuk menahan Yoon untuk diinterogasi gagal setelah terjadi kebuntuan dengan petugas keamanan presiden awal bulan ini.