Diduga Rugi Besar Akibat Ikut Perang Rusia, Korea Utara Pilih Tarik Pasukan Sejak Pertengahan Januari

ERA.id - Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan mengatakan bahwa pasukan militer Korea Utara sudah tidak ikut berperang di Kursk, Rusia. Pasukan militer milik Kim Jong Un itu mundur sejak pertengahan Januari.
"Sejak pertengahan Januari, tampaknya pasukan Korea Utara yang dikerahkan ke wilayah Kursk Rusia tidak terlibat dalam pertempuran," kata NIS dalam pernyataan, dikutip AFP, Selasa (4/2/2025).
NIS menuturkan salah satu kemungkinan penyebab tentara Korea Utara mundur dari pertempuran adalah banyaknya korban jiwa. Namun, NIS menekankan akan terus memantu situasi yang terjadi saat ini.
"Salah satu penyebabnya kemungkinan adalah banyaknya korban jiwa, namun rincian pastinya masih dipantau," jelasnya.
Sebelumnya, militer Ukraina mengatakan bahwa mereka meyakini pasukan Korea Utara yang dikerahkan di garis depan Kursk sudah ditarik kembali karena mengalami kerugian besar.
Berdasarkan data dari Badan Intelijen Barat, Korea Selatan, dan Ukraina, sedikitnya ada 10.000 tentara yang dikerahkan Pyongyang untuk mendukung pasukan Rusia bertempur.
Di sisi lain, Rusia maupun Korea Utara belum secara resmi mengonfirmasi pengerahan pasukan tersebut. Namun kedua negara tercatat menandatangani perjanjian pertahanan bersama tahun lalu.
Pengerahan pasukan Korea Utara seharusnya memperkuat tentara Rusia dan membantu mengusir pasukan Ukraina, tetapi hampir enam bulan kemudian, Ukraina masih menguasai sebagian besar wilayah Rusia.
Para pejabat Ukraina sempat mengatakan bahwa beberapa tentara Korea Utara memilih untuk meledakkan diri daripada ditangkap hidup-hidup.