Tidak Kuasai Perang Modern di Rusia, Tentara Korea Utara Diperintahkan Bunuh Diri

| 13 Jan 2025 15:30
Tidak Kuasai Perang Modern di Rusia, Tentara Korea Utara Diperintahkan Bunuh Diri
Tentara Korea Utara (Dok. KCNA)

ERA.id - Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan mengatakan bahwa sekitar 300 tentara Korea Utara tewas dalam perang Ukraina-Rusia. Tentara Korea Utara juga diminta untuk bunuh diri demi menghindari ditangkap hidup-hidup oleh Ukraina.

Dalam pengarahan bersama NIS yang digelar tertutup oleh komite intelijen parlemen, anggota parlemen Lee Seong Kweun mengatakan bahwa pasukan Korea Utara yang ikut berperang tidak paham soal peperangan modern. Mereka kebanyakan justru hanya menembak pesawat tanpa awak jarak jauh yang dinilai sebagai tindakan sia-sia.

"Penempatan pasukan Korea Utara ke Rusia dilaporkan telah meluas hingga mencakup wilayah Kursk, dengan perkiraan yang menunjukkan bahwa korban di antara pasukan Korea Utara telah melampaui 3.000," kata Lee, dikutip Yonhap News, Senin (13/1/2025).

"Ini termasuk sekitar 300 kematian dan 2.700 cedera," tambahnya.

Bukan hanya itu saja, NIS juga turut menyampaikan bahwa tentara Korea Utara harus bunuh diri agar tidak ditangkap hidup-hidup oleh militer Ukraina.

"Yang perlu diperhatikan, memo yang ditemukan pada tentara yang tewas menunjukkan bahwa otoritas Korea Utara menekan mereka untuk bunuh diri atau meledakkan diri sebelum ditangkap," ujar Lee.

Pada Minggu (12/1) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membagikan sebuah rekaman berdurasi tiga menit yang menampilkan salah satu tentara Korea Utara. Dalam rekaman itu, prajurit tersebut mengaku ingin tetap berada di Ukraiana saat ditanya apakah ia ingin pulang.

"Ukraina siap menyerahkan tentara Kim Jong Un kepadanya jika dia dapat mengatur pertukaran mereka dengan prajurit kami yang ditawan di Rusia," ujar Zelenskyy.

"Bagi tentara Korea Utara yang tidak ingin kembali, mungkin ada pilihan lain yang tersedia," tambahnya.

NIS menilai kedua prajurit tersebut bersama Biro Umum Pengintaian, badan intelijen militer utama Korea Utara.

Ukraina, Amerika Serikat, dan Korea Selatan menuduh Korea Utara yang bersenjata nuklir mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk membantu memperkuat pasukan Rusia. Namun Rusia ataupun Korea Utara tidak mengakui tuduhan tersebut.

Rekomendasi