Beredar Spanduk 'Bahlil No, Gas 3 Kg Yes' di Jakarta, Protes Berlanjut?
ERA.id - Beredar spanduk bertuliskan "Bahlil No, Gas 3 Kg Yes" di sudut kota wilayah Jakarta, Kamis (6/2/2025). Spanduk ini muncul setelah kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membuat gas subsidi tiga kilo langka di seluruh Indonesia.
Dampak dari kelangkaan tersebut, masyarakat harus rela antre membeli gas elpiji tiga kilo di agen yang jauh dari rumah mereka. Tak cuma itu, warga juga memprotesnya secara langsung saat Bahlil memantau agen gas di Kecamatan Cibodas, Kabupaten Tangerang, Banten.
Sebelumnya dalam video viral yang beredar di media sosial pada Selasa (4/2/2025), tampak bapak bernama Effendi mencegat Bahlil yang dikerumuni banyak orang, termasuk pasukan pengamanan. Effendi menenteng tabung gas di tangan kanannya dan matanya memelototi Bahlil.
"Saya sekarang lagi masak Pak, saya tinggal demi gas!" ucap sang bapak dengan raut wajah murka.
Bahlil hanya tampak dari belakang dengan rambutnya yang mulai menipis di puncak kepala. Ia menjawab gugup cercaan warga tadi. "Iya, iya Bapak," kata Bahlil.
"Bukan masalah antre gasnya! Anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan Pak! Logika berjalan dong Pak! Akal sehat kami berjalan Pak!" seloroh sang bapak sambil mengayun-ayunkan tabung gas.
Di belakangnya, tampak seorang polisi memegangi erat-erat tabung LPG 3 kg di tangan sang bapak agar tak terlempar ke muka Bahlil. Terdengar beberapa orang berseru meminta bapak itu menenangkan diri. "Tenang Pak, tenang!" kata mereka. Setelah itu, pasukan pengamanan menjauhkan Bahlil dari warga yang masih berapi-api.
Usai dipisahkan dari situasi pelik tadi, Bahlil berbalik menghadap ke kamera wartawan. Alih-alih bersikap lesu habis dimarahi, ia memilih cengar-cengir menampakkan sebaris gigi depannya. "Tidak apa-apa, pemerintah kan harus mendengar dari rakyat. Kita kenapa turun langsung? Supaya kita bisa mendengar," ungkap Bahlil.
Sebelumnya, banyak masyarakat mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kg. Selain itu, Bahlil mengumumkan bahwa pengecer dilarang berjualan gas melon dan warga diharap langsung membeli ke pangkalan resmi. Alasannya, supaya harga jual tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Keputusan tersebut berlaku pada 1 Februari kemarin. Namun, setelah ramai diprotes dan menyebabkan antrian mengular di sejumlah pangkalan, pemerintah kembali memperbolehkan pengecer menjual gas melon per hari ini, Selasa (4/2/2025).