Rusia Menanti Persetujuan Ukraina Soal Gencatan Senjata: Putin Punya Niat Baik

ERA.id - Rusia masih menunggu tanggapan resmi Ukraina soal gencatan senjata tiga hari yang berlaku awal Mei 2025. Kremlin menyebut Presiden Vladimir Putin sudah menunjukkan niat baiknya kepada Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima balasan dari Ukraina soal gencatan senjata singkat itu. Peskov mengklaim Putin sudah menunjukkan niat baiknya untuk berdamai.

"Presiden Putin-lah yang menunjukkan niat baik kemarin dengan mengumumkan bahwa gencatan senjata akan dideklarasikan untuk menghormati Hari Kemenangan. Kami belum mendengar reaksi dari rezim Kiev," katanya, dikutip TASS, Selasa (29/4/2025).

Lalu, kata Peskov, sejauh ini Rusia masih kesulitan untuk memahami keinginan dari Ukraina. Ia pun tidak tahu secara pasti apakah tawaran gencatan senjata selama 72 jam itu bisa diterima atau tidak.

"Sulit untuk dipahami saat ini apakah rezim Kiev berencana untuk mematuhinya atau tidak," ujarnya.

Selain itu, ia juga menunjukkan bahwa Putin telah menyoroti kesiapan Rusia untuk terlibat dalam negosiasi dengan Ukraina tanpa syarat. Tetapi Ukraina juga belum memberi respons tentang hal tersebut.

Peskov menilai bahwa sejauh ini Ukraina dan negara Eropa justru fokus pada kelanjutan perang, bukan perdamaian. Hal ini tentu berbeda dengan keinginan Rusia yang menginginkan perdamaian.

"Dalam situasi seperti itu, pembicaraan tentang perlunya meningkatkan tekanan hanya sekali lagi menegaskan bahwa sayangnya, ibu kota Eropa masih lebih suka fokus pada kelanjutan perang," tegasnya.

"Sebaliknya, kami fokus pada upaya yang sedang berlangsung untuk membawa proses tersebut ke jalur penyelesaian damai," tambahnya.

Sebelumnya, Rusia mengumumkan gencatan senjata mulai pukul 12:00 dini hari waktu Moskow pada 8 Mei 2025. Gencatan senjata itu berlaku hingga 11 Mei pukul 12:00 dini hari waktu Moskow.

Rusia berharap Ukraina juga bisa menyetujui rencana tersebut. Tetapi juga tidak menjamin akan membalas serangan Ukraina bila melanggar gencatan senjata.