Pria Ngaku Anggota TNI Tampar Penjual Sayur yang Kibarkan Bendera One Piece di Makassar

ERA.id - Seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI menampar penjual sayur di Makassar, Sulawesi Selatan, hanya karena bendera bergambar tengkorak bertopi jerami, ikon dari anime One Piece. Insiden ini viral di media sosial dan menuai kecaman dari warganet.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @mksinfo.official, terlihat pelaku mengenakan helm dan menghampiri penjual sayur yang berada di dalam mobil bersama istri dan anaknya. Ia langsung menanyakan asal-usul bendera yang dikibarkan di kendaraan tersebut.

“Bendera apa ini?” tanya pria itu dengan nada tinggi.

Penjual sayur itu menjawab bahwa bendera tersebut berasal dari anime One Piece. Namun belum sempat menjelaskan lebih jauh, pria itu kembali bertanya, “Warga negara mana kau?” lalu langsung menampar korban di hadapan keluarganya.

Tindakan tersebut memicu reaksi keras dari warga sekitar yang meminta pelaku untuk meminta maaf secara baik-baik. Identitas pria itu belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak berwenang hingga berita ini diturunkan.

Sementara itu, menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, fenomena menarik terjadi di lapak pedagang atribut kemerdekaan di Makassar. Sejumlah pemuda justru ramai mencari bendera One Piece alih-alih bendera Merah Putih.

“Banyak anak muda datang nanya bendera One Piece. Saya sampai bingung, padahal saya hanya jual bendera Merah Putih,” ujar Ridwan, salah satu pedagang di Jalan Sultan Alauddin, Kamis (7/8/2025).

Ia mengaku tak menyangka permintaan akan bendera bajak laut fiksi itu cukup tinggi. “Saya kira enggak bakal laku. Tapi ternyata yang dicari itu,” ucapnya.

Ridwan menduga, simbol bajak laut Straw Hat dalam One Piece dianggap sebagian anak muda sebagai lambang kebebasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

“Katanya sih itu lambang kedamaian. Mungkin mereka punya cara sendiri buat mengekspresikan makna merdeka,” tambahnya.

Meski tren ini muncul, penjualan bendera Merah Putih tetap mendominasi. Ridwan menjualnya dengan harga Rp20 ribu hingga Rp150 ribu tergantung ukuran dan bahan. Para pedagang berharap bendera nasional tetap menjadi simbol utama semangat kemerdekaan.