Soal Kematian Bocah Tenggelam di Sekolah, Polisi: Pemilik SDIT Ibnul Jazari Tidak Kooperatif

ERA.id - Proses penyelidikan kematian dua bocah SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Kabupaten Bekasi, diduga tenggelam saat ekstrakulikuler tidak berjalan mulus. Pihak sekolah tidak kooperatif dalam proses pemeriksaan kepolisian.

"Pada saat gabungan piket Reskrim Polres dan piket Reskrim Polsek mendatangi yayasan dan kediaman pemilik yayasan SDIT Ibnul Jazari atas nama saudara Ali Subana tidak kooperatif dan tidak membukakan pintu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuwana Putra kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Orang tua kedua korban belum berkenan untuk dilakukan autopsi karena masih dalam kondisi duka.

Untuk membuat terang peristiwa ini, Agta menyampaikan pihaknya akan menjadwalkan pemeriksaan ke pemilik yayasan dan Kepala Sekolah SDIT Ibnul Jazari. Guru yang mendampingi kedua korban saat berenang juga akan dimintai keterangan.

"Tindakan yang dilakukan membuat laporan polisi perihal dugaan tindak pidana kelalaian yang menyebabkan kematian seseorang," tuturnya

Sebelumnya, dua anak berinisial KBW dan FAP tewas diduga tenggelam saat mengikuti ekstrakulikuler di sekolahnya di SDIT Ibnul Jazari, Kabupaten Bekasi, Senin (11/8).

Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan KBW dan FAP merupakan tetangga dan satu sekolah. Kejadian memilukan ini bermula ketika kedua korban diantar sekolah oleh ibu FAP. Pulang sekolah, kedua anak itu rencananya akan dijemput oleh ibu KBW.

"Sekira jam 14.00 WIB setelah kegiatan belajar mengajar selesai dilanjutkan ekstrakurikuler renang di kolam renang milik sekolah yang berlokasi di depan sekolah SDIT Ibnul Jazari. Adapun pada hari itu adalah ekstrakurikuler renang yang pertama kali untuk murid kelas 1," kata Reonald kepada wartawan, Selasa (12/8).

Namun sekira pukul 14.30 WIB, ibu KBW ditelepon oleh pendamping renang murid, UA dan Kepala Sekolah SDIT Ibnul Jazari, U. Dia diminta untuk ke rumah sakit. Setibanya di sana, sang ibu diberitahu jika anaknya dan FAP telah meninggal dunia.

"Ibunya KBW tiba lebih dulu di rumah sakit dan diberitahu bahwa KBW dan FAP telah meninggal dunia diduga tenggelam di kolam renang milik sekolah," jelasnya.

Orang tua FAP kemudian diberitahu jika anaknya telah meninggal. Kedua jasad anak ini selanjutnya dibawa ke rumah duka di kediamannya masing-masing.