Dua Bocah Tewas Saat Ekskul Diduga Renang di Kolam 110 Centimeter, Polisi: Pelatih dan Guru Tidak Lihat
ERA.id - Polisi menyampaikan pihaknya menutup kolam renang di SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Kabupaten Bekasi, untuk mengusut kasus dua siswa, KBW (7) dan FAP (6) yang tewas saat mengikuti ekstrakulikuler renang perdana di sekolahnya.
"Ya kita tutup (kolam renang), kita police line. Kegiatan sekolah itu kami tidak tutup, tetapi pihak sekolah meliburkan sendiri," kata Kapolsek Babelan Kompol Wito saat dihubungi, Kamis (14/8/2025).
Sejumlah rekaman CCTV turut disita penyidik dalam kasus ini. Guru-guru dan sejumlah warga juga telah dimintai keterangan untuk proses penyelidikan.
Lalu, kata Wito, terkait kolam renang yang menjadi lokasi tenggelam dua bocah SDIT Ibnul Jazari, kolam renang itu diketahui memiliki ukuran 7x10 meter dengan kedalaman yang bervariasi.
"Kedalamannya bervariasi, dari 110 (centimeter/cm) terus sampai 120 (cm) terus 140 (cm), itu paling dalem. Ujung ke ujung makin dalem gitu lho," jelasnya.
Diketahui selama ekstrakurikuler itu diikuti oleh 25 siswa. Kegiatan itu diawasi satu guru dan seorang pelatih. Saat kejadian, guru dan pelatih itu diduga sedang tidak memperhatikan kedua korban.
"Ya dia sih tidak melihat, justru malah dikasih tahu yang temen berenangnya kalau ada yang tenggelam di situ dan disampaikan kepada pelatih atau gurunya, 'ada yang tenggelam, ada yang tenggelam'. Kemudian langsung ya kan memberikan pertolongan dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Wito lalu menyebut polisi akan melakukan gelar perkara untuk menentukan kasus ini ke tahap penyidikan atau tidak usai memeriksa saksi-saksi serta mengumpulkan bukti-bukti.
Sebelumnya, polisi menyampaikan pihaknya masih mengusut kasus dua siswa yang tewas saat mengikuti ekstrakulikuler renang perdana di sekolahnya di SDIT Ibnul Jazari. Pengusutan mengalami kendala karena pihak sekolah tidak kooperatif.
"Pada saat gabungan piket Reskrim Polres dan piket Reskrim Polsek mendatangi yayasan dan kediaman pemilik yayasan SDIT Ibnul Jazari atas nama saudara Ali Subana tidak kooperatif dan tidak membukakan pintu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuwana Putra kepada wartawan, Rabu (13/8).
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Orang tua kedua korban belum berkenan untuk dilakukan autopsi karena masih dalam kondisi duka.
Untuk membuat terang peristiwa ini, Agta menyampaikan pihaknya akan menjadwalkan pemeriksaan ke pemilik yayasan dan Kepala Sekolah SDIT Ibnul Jazari. Guru yang mendampingi kedua korban saat berenang juga akan dimintai keterangan.
"Tindakan yang dilakukan membuat laporan polisi perihal dugaan tindak pidana kelalaian yang menyebabkan kematian seseorang," tuturnya.