Viral Polisi Tangkap Pedemo di Mie Gacoan hingga Terjadi Keributan, Begini Penjelasan Polisi

ERA.id - Banyak beredar video terkait polisi yang mengamankan pendemo dari insiden kericuhan saat demonstrasi di gedung DPR, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (15/8). Satu di antara video itu terkait penangkapan pedemo di tempat makan Mie Gacoan di kawasan KS Tubun, Jakpus.

Dari video dan narasi di akun Instagram @lbj_jakarta, penangkapan terhadap para pedemo ini berubah menjadi keributan ketika polisi masuk ke dalam tempat makan tersebut dan melakukan penangkapan.

Saat pedemo ditangkap, mereka hanya dapat tertunduk. Polisi sempat diadang oleh sejumlah pegawai Mie Gacoan dan juga pengunjung ketika akan membawa keluar para pedemo. Cekcok terjadi karena mereka menilai polisi bersikap kasar.

Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan penangkapan itu. Para pedemo itu ditangkap karena diduga melakukan perusakan terhadap fasilitas umum dan menyerang kepolisian.

"Itu adalah orang yang diduga melakukan aksi pengrusakan secara masif, melawan petugas, melakukan pengrusakan fasum (fasilitas umum), sebelumnya sudah dilakukan pendorong oleh petugas, akhirnya mereka lari ke sana (Mie Gacoan), kemudian diamankan," kata Ade di Polda Metro Jaya pada Selasa (26/8/2025).

Namun, dia tak menyebut secara rinci jumlah pedemo yang ditangkap di tempat makanan itu. Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini hanya mengatakan total pedemo yang ditangkap sebanyak 351 orang.

Dari 351 orang itu, 196 di antaranya anak di bawah 18 tahun. Mereka semua dites urine, hasilnya didapati sebanyak tujuh orang positif narkoba. Rinciannya, sebanyak enam orang positif memakai narkotika jenis sabu. Untuk satu orang lainnya kedapatan menggunakan benzodiazepine

"(Tujuh) orang ini semuanya dewasa," tuturnya.

Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis menambahkan 155 orang dewasa yang ditangkap masih diperiksa secara intensif. Untuk ratusan anak yang sebelumnya ditangkap, semuanya tak ada yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah dikembalikan ke orang tuanya.

"Perkara ini juga kami lakukan pendalaman secara simultan bersamaan dengan 155 orang yang kami amankan. Kemudian kami juga berfokus mengumpulkan bukti-bukti yang ada di TKP," ujar Putu Kholis.