DPRD Palopo Dihujani Batu, Polisi Terluka, Demonstran yang Konon Dibayar Rp400 Ribu Ditangkap

ERA.id - Unjuk rasa mahasiswa di kantor DPRD Kota Palopo, Sulawesi Selatan, berakhir ricuh. Tiga polisi terluka karena dilempar batu, sementara dua pemuda yang diduga provokator diamankan. 

Kasi Humas Polres Palopo, Supriadi, mengatakan ketiga polisi hanya mengalami luka ringan. “Tiga personel terluka di bagian alis, hidung, dan bibir karena terkena lemparan batu. Syukurnya hanya perlu perawatan jalan,” ujarnya, Rabu (3/9/2025).

Polisi juga menangkap dua pemuda yang terlibat dalam kericuhan, yakni Fangki (25), warga Ponrang, Luwu, dan Nugrah (23), warga Wara Utara, Palopo. Keduanya dipastikan bukan mahasiswa.

“Fangki mengaku melempar batu hingga 10 kali ke arah gedung DPRD. Sementara Nugrah membawa serta meledakkan petasan jenis kembang api,” jelas Supriadi.

Dari hasil pemeriksaan, Fangki mengaku ikut demo karena dijanjikan bayaran Rp400 ribu oleh seorang mahasiswa. “Dia mengaku diajak oleh Egi, mahasiswa Politeknik Dewantara Palopo, dengan imbalan Rp400 ribu setelah aksi,” tambahnya.

Keduanya kini ditahan di Mapolres Palopo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa mahasiswa di gedung DPRD Palopo, Kelurahan Rampoang, Kecamatan Wara Utara, pada Senin (1/9/2025), berujung rusuh. 

Massa memaksa masuk ruang paripurna, membanting meja dan kursi, mencoret dinding dengan umpatan, serta memecahkan kaca gedung. Ricuh makin memanas saat batu dilemparkan ke arah aparat dari luar gedung.