Cosmas Nangis Dipecat dari Brimob Usai Mobil Barracudanya Melindas Affan hingga Tewas
ERA.id - Danyon Resimen IV Korbrimob Polri, Kompol Cosmas Kaju Gae (Kompol C) dipecat karena terlibat dalam kasus tewasnya driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21) usai dilindas rantis Brimob, Rabu (3/9/2025). Cosmas kemudian bersumpah tidak pernah ada niat untuk mencelakakan Affan.
Pada insiden tragis di Pejompongan, Cosmas duduk di kursi depan sebelah pengemudi, Bripka Rohmat. Cosmas diduga bertindak sebagai komandan tim lapangan saat demonstrasi berlangsung.
"Dengan kejadian atau peristiwa, bukan menjadi niat, sungguh-sungguh demi Tuhan, bukan ada niat, untuk membuat orang celaka, tapi sebaliknya," kata Cosmas saat sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) di gedung TNCC Polri, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Cosmas menangis. Dia kemudian menyampaikan turut berduka cita atas tewasnya Affan. Komandan Brimob ini lalu meminta maaf ke pimpinan Polri. "Sungguh-sungguh di luar dugaan, dan saya mengetahui, ketika korban meninggal, ketika video viral, dan kami tidak mengetahui sama sekali pada peristiwa dan waktu kejadian tersebut," tuturnya.
"Setelah kejadian video viral, kami ketahui setelah beberapa jam berikutnya melalui medsos (media sosial)," imbuhnya.
Selain terlibat dalam tewasnya Affan, Kompol Cosmas juga sebelumnya pernah menjadi salah satu saksi dalam kasus penyiraman air keras terhadap mantan penyidik KPK, Novel Baswedan. Hal ini diketahui dari putusan perkara Nomor 372/Pid.B/2020/PN.Jkt Utr.
Diketahui, dua terpidana dalam perkara penyiraman Novel yakni Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis. Mengutip laman Direktori Putusan Mahkamah Agung (MA), Cosmas menjelaskan kasus penyerangan Novel terjadi pada 11 April 2017.
Dalam kesaksiannya, Cosmas menjelaskan Ronny Bugis sempat mengaku sedang diterpa masalah dan merasa tertekan. Cosmas lalu menyarankan agar Ronny Bugis melaporkan peristiwa tersebut kepada pimpinannya. Untuk memastikan itu, Cosmas mengonfirmasi kebenaran cerita Ronny Bugis kepada Rahmat Kadir.
"Bahwa saksi menanyakan kebenaran kejadian tersebut kepada Rahmat Kadir Mahulette dan Rahmat Kadir Mahulette menjawab 'benar Komandan'," demikian kesaksian Cosmas. Namun, Cosmas mengaku tidak mengetahui alasan Rahmat Kadir sampai menyiram Novel menggunakan air keras.