Pemilik Bake & Grind Dilaporkan Kasus Dugaan Penipuan Produk, Klaim Jual Kue Gluten Free
ERA.id - Pemilik toko kue Bake & Grind, FN, dilaporkan atas dugaan penipuan dan atau tindak pidana perlindungan konsumen dan atau tindak pidana pangan dan/atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) ke Polda Metro Jaya.
Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/7458/X/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 17 Oktober 2025. FN melaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 62 Ayat (1) Jo Pasal 8 Ayat (1) dan atau Pasal 9 Ayat (1) UU Nomor 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen dan/atau Pasal 139 Jo Pasal 84 UU 18/2012 tentang Pangan dan/atau Pasal 3,4,5 UU Nomor 8/2010 tentang TPPU.
Dalam laporannya, FE menerangkan dirinya membeli roti ke toko pelaku pada rentang waktu Agustus-September 2025. Roti yang dibeli itu untuk dikonsumsi anaknya yang berusia 17 bulan.
"(Terlapor) menjanjikan roti gluten free, dairy free, vegan dan plant based. Namun faktanya produk yang dijual tidak sesuai dengan yang dijanjikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan dikutip Selasa (21/10/2025).
Ade menjelaskan anak korban mengalami penurunan kesehatan drastis usai mengonsumsi roti tersebut. Sebab, sang anak menderita eczema akut.
"Mengakibatkan kondisi anak mengalami penurunan kesehatan secara drastis dan didiagnosa eczema akut," ujarnya.
Korban turut melampirkan barang bukti berupa laporan uji lab hingga rekam medis. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
Diketahui, kasus ini sempat viral di media sosial. Felicia Elizabeth melalui akun Instagram pribadinya, @feliz88eliz, menceritakan jika telah ditipu sebuah toko roti online yang menggunakan embel-embel "gluten free, dairy free, egg free, vegan, stevia, dan plant based."
Felicia menjelaskan anaknya mengalami exzema sejak usia tiga bulan. Hal ini membuatnya sulit untuk mengonsumsi makanan. Sebab, dia masih menyusui anaknya.
Dia lalu diberitahu jika ada toko roti online yang menjual produk "gluten free, dairy free, egg free, vegan, stevia, dan plant based". Felicia bahagia dan memutuskan berlangganan roti tersebut sejak September 2024 meski harganya cukup mahal.
Sang anak pun mengonsumsi kue-kue dari toko roti itu melalui ASI Felicia. Pada 11 Agustus 2025, sang anak pertama kali mencicipi kue tersebut secara langsung dari mulutnya. Ruam parah dan bengkak langsung bermunculan di sekujur tubuh dan wajah balita tersebut.
"Ternyata dampaknya begitu hebat. Hanya butuh hitungan jam langsung flare up satu badan. Sebelumnya gak separah itu. Yang saya salahkan selama satu tahun itu adalah makanan-makanan lain," ujar Felicia di akun Instagram-nya.
Ibu ini awalnya tidak curiga sama sekali dengan kue dari Bake & Grid. Namun, akhirnya kecurigaan itu muncul setelah dia melihat potret yang ditampilkan di akun Instagram toko roti online itu mirip dengan beberapa produk dari toko roti terkenal lainnya. Atau seperti repacking.
Felicia kemudian berinisiatif melakukan uji laboratorium secara mandiri terhadap produk makanan Bake N Grid. Hasilnya, produk tersebut positif mengandung gluten dan menunjukkan hasil uji labnya.