Forum Pesantren Ngeluh, Kasus Tewas dalam Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Mandek
ERA.id - Forum Pesantren Salafiyah Garut (FPSG) mempertanyakan perkembangan kasus tewas dalam dalam acara pernikahan Wakil Bupati Garut dan putra Gubernur Jabar di Pendopo Garut.
"Kami prihatin, ini sudah jelas ada korban, sehingga harus jelas penanganannya, tindak pidananya sampai di mana," kata Ketua FPSG, KH Abdurohman Al Qudsi usai audiensi terkait tragedi Pendopo Garut dengan legislator, dinas terkait, dan perwakilan Kepolisian Resor Garut di Ruang Komisi 1 DPRD Garut, Senin kemarin.
Massa dari FPSG tersebut diterima oleh Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Garut dan sejumlah anggota, kemudian dari dinas terkait dan Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin.
"Kita pertanyakan kembali, karena ini bukan kasus yang kecil, yang meninggal satu saja driver ojek online (Ojol) di Jakarta jadi permasalahan besar, ini tiga orang, satu adalah anggota polisi," katanya.
Insiden di pendopo yang terjadi Juli 2025, kata dia, sampai saat ini mandek di kepolisian. Kalau pun ada Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), dia meminta, harus disampaikan kepada publik.
"Kalau SP3 kan harus jelas juga alasannya apa," katanya.
Dari audiensi tersebut didapat kesimpulan kalau kasus ini ditangani langsung oleh Polda Jabar. Selanjutnya, mereka akan menggelar audiensi dengan pihak DPRD Jabar untuk membahas persoalan. Ini diakui Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin.
Sementara Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Garut, Subhan Fahmi menyatakan DPRD Garut akan membantu memfasilitasi FPSG yang ingin melakukan audiensi dengan DPRD Jabar. "Mungkin nanti DPRD Provinsi bisa memanggil pihak Polda," katanya.