Soal Tiga Pemda Tak Sanggup Tangani Bencana, Mendagri: Memang Enggak Mungkin, Wajar

ERA.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menanggapi ketidaksanggupan tiga pemerintah daerah Aceh dalam menangani bencana. Tito menilai hal itu wajar lantaran daerah yang mereka tangani tertutup aksesnya.

"Contohnya Takengon, itu yang menyampaikan ke kami bahwa dia tidak mampu menangani. Ya memang enggak mungkin mampu, enggak akan mungkin. Kenapa? Karena dia sendiri tertutup (aksesnya). Dia perlu dukungan," kata Tito, dikutip Antara, Selasa (2/12/2025).

Tito menjelaskan saat terjadi bencana banjir dan longsor di Aceh, akses menuju Takengon terputus sehingga satu-satunya cara untuk mengangkut bantuan, seperti pangan, hanya bisa menggunakan pesawat.

"Pangannya harus diambil dari luar menggunakan pesawat. Dia (Takengon) enggak punya pesawat. Maka otomatis minta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat, tapi pusat yang mengambil alih, dropping (bantuan logistik) dari Jakarta dan dari Medan," jelasnya.

Selain Tekangon, pemerintah daerah lain yang juga menyatakan tidak sanggup menangani bencana di daerahnya adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

Namun demikian, Tito mengaku paham dengan situasi yang dihadapi para kepala daerah yang wilayahnya sedang menghadapi bencana. Para kepala daerah tersebut memang tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan peralatan dan akses.

"Bagaimana mungkin kemampuan Pemda Aceh Tengah untuk melakukan mobilisasi alat berat, memperbaiki jembatan, memperbaiki jalan-jalan yang pecah, patah. Memperbaiki yang longsor, tertutup, karena dia terkunci dari utara, dari Lhokseumawe. Juga terkunci dari selatan. Jadi, jalan-jalannya betul-betul putus," ujarnya.

Oleh karena itu, Mendagri meminta semua pihak untuk tidak melihat penanganan bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, hanya dari satu sisi.

"Jadi, tolong teman-teman juga kalau melihat satu surat, jangan hanya melihat suratnya, lihat kondisinya. Kondisinya nggak akan mungkin mampu," kata Mendagri.