Fakta Baru Ayah Banting Bayinya hingga Tewas, Sering Minum Miras hingga Judol

ERA.id - Pelaku yang membanting bayinya berumur enam bulan, Ilham Sumarna (28), diketahui sering minum minuman beralkohol dan kerap main judi online atau judol. Ilham juga memiliki emosi yang tidak stabil.

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq menjelaskan lham juga merupakan orang dengan karakter pendiam. Dia sebelumnya sering minum minuman keras (miras) dan kerap bermain judi online (judol). Karena hal itu lah Ilham diduga memiliki emosi yang tidak menentu.

"Menurut info kakak iparnya atas nama Pak Saidji bahwa yang bersangkutan sering konsumsi alkohol atau miras dan terafiliasi judol (judi online) sehingga emosinya tidak stabil," ucap Bambang kepada wartawan, Rabu (17/12/2025).

Polisi masih memeriksa kasus ini. Perkara tersebut ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Tangsel.

Sebelumnya, bayi perempuan berusia enam bulan tewas usai dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri di rumahnya di kawasan Ciputat, Tangsel, Minggu (14/12). Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq menjelaskan peristiwa bermula ketka pelaku menggendong anaknya di warung miliknya. Ilham kemudian meminta istrinya atau ibu korban untuk membuat susu karena ASA terus menangis.

"Namun pelaku kesal dan emosi karena anak korban tidak berhenti menangis, tersangka melempar anak korban yang sedang digendong ke arah lantai hingga bagian kepala anak korban terbentur," kata Bambang kepada wartawan, Senin (15/12).

ASA mengalami pendarahan di kepala usai dilempar ke lantai. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

"Namun saat dalam perjalanan anak korban meninggal dunia karena pendarahan di bagian kepala," ungkap Bambang. 

Tak terima, keluarga kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Ciputat Timur. Polisi pun langsung bergerak untuk menangkap Ilham. Saat diperiksa, Ilham menjelaskan anaknya terus menangis karena kondisi rumah gelap. Kondisi rumah gelap karena token listrik habis.

"(Pelaku mengaku) membanting korban sebanyak dua kali, pertama di matras (lantai) secara tengkurap (menghadap bawah), kedua di kasur secara terlentang (menghadap atas). Pelaku mengakui kepala korban terkena botol susu saat membanting kedua kalinya," tutur Bambang.

"Pelaku mengakui saat dibanting pertama korban masih menangis dan saat dibanting kedua kalinya korban sempat merintih hingga akhirnya terdiam," sambungnya.