Hasto: Ada Caleg Koruptor di Gerindra, Itu Kan Kebocoran
Hasto bilang, dugaan kebocoran anggaran sudah pernah dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra pada masa Pilpres 2014 lalu. Nyatanya, kata Hasto, pernyataan tersebut tak bisa diperkuat dengan data.
Hasto malah mengungkit kebocoran Partai Gerindra karena mencalonkan caleg mantan napi korupsi. Hal itu terungkap dalam publikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada enam caleg Gerindra yang pernah mendekam di penjara atas kasus korupsi.
"Yang terbukti kebocoran yang terjadi dalam pencalegan, ada calon koruptor. Itu kan juga kebocoran," tutur Hasto di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (8/2/2019).
Lebih lanjut, Hasto menyarankan Prabowo melapor ke aparat bila punya bukti tentang dugaan kebocoran anggaran yang dimaksudnya.
"Sehingga kalau melihat itu berdasarkan fakta-fakta, bukan sekedar retorika," kata Hasto.
Supaya kamu tahu, dalam pidato acara HUT Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2) lalu, Prabowo menyebut setidaknya ada sebanyak 25 persen dari total anggaran pemerintah setiap tahunnya.
Prabowo menegaskan, pernyataannya itu berdasarkan indikator-indikator dan sudah dirinya masukan dalam buku yang ditulinya. Selain itu, dia mengungkap, alasan di balik kebocoran anggaran ini.
"Saya hitung dan saya udah tulis di buku kebocoran dari anggaran rata-rata taksiran saya, mungkin lebih sebetulnya 25 persen anggaran itu bocor. Bocornya macam-macam," kata Prabowo.
"Harga 100, dia tulis 150 bayangkan. Itu namanya penggelembungan. Namanya mark up. Jembatan harga 100 ditulis 150 dan ini terjadi terus menerus. Kita harus berjalan dan objektif, masalah ini sudah berjalan lama. Ini harus kita hentikan,” lanjutnya.