KPU: Golput itu Hak, Tapi Enggak Keren

Jakarta, era.id - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis mengakui, sikap memilih untuk tidak memilih atau golput memang menjadi hak bagi setiap warga yang sudah mendapatkan hak pilihnya pada hari pemungutan suara. Tapi, kata Wahyu, golput itu enggak keren.

"Golput itu hak, tapi sudah enggak keren. Kerennya itu golput di Orde Baru. Kalau sekarang, apa yang mau di golputin?" tutur Viryan di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, 

Soalnya Viryan menyebut saat ini semua orang memiliki kesempatan yang sama menyalurkan hak pilih mereka. Terlebih, penyelenggara pemilu, termasuk KPU sudah meminimalisir potensi manipulasi sedari awal. Menurut Viryan, calon pemilih sudah tak punya alasan untuk tidak menyalurkan hak pilihnya. 

"Semua orang punya kesempatan yang sama untuk menggunakan hak pilihnya, tidak ada intimidasi, dan potensi manipulasi sangat kecil, dan satu suara sangat berharga menentukan," kata dia.

Dalam upayanya menekan angka golput, KPU kini tengah melakukan jemput bola kepada para calon pemilih yang punya keinginan pindah lokasi mencoblos.

KPU Daerah, kata Viryan, gencar dan proaktif melakukan kegiatan penjemputan ke daerah-daerah dengan mendatangi perusahaan, kampus, serta pondok pesantren dan kemudian membuka posko di sana. KPU memfasilitasi mereka yang merupakan seorang pendatang karena alasan pekerjaan ataupun tengah menempuh pendidikan di luar daerah asalnya.

"Sekarang teman-teman sedang mengintensifkan kegiatan secara proaktif menjemput, mendatangi perusahaan, buka posko di kampus, kami buka posko di kampus, pondok pesantren, datang ke lapas rutan begitu kita dorong supaya aktif," terang Viryan.

"Dengan semangat melindungi hak pilih warga negara, kita dorong supaya teman-teman aktif. Targetnya masih kalaupun ada yang mau pindah memilih setelah itu jumlahnya kecil. Di awal menyiapkan itu semua," lanjutnya.

 

Tag: pilpres 2019