Sembilan Parpol Terancam Gagal ke Parlemen
Tercatat dari hasil survei yang dilakukan pada bulan 19 Januari 2019. Ada tiga partai lama atau partai peserta pemilu 2014 yang diprediksi tak lolos ke parlemen, seperti PPP, PAN, dan Partai Hanura.
Sementara, PDI Perjuangan diprediksi lolos ke parlemen, karena dari hasil survei mencatat elektabilitas suara mereka mencapai 23,7 persen. Diikuti elektabilitas partai Gerindra 14,6 persen, serta partai Golkar dengan elektabilitas 11,3 persen.
"PDIP stabil memimpin dengan selisih sekitar 10 persen dibandingkan partai ranking dua, Gerindra," kata peneliti LSI, Rully Akbar dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).
Selanjutnya, partai yang disebut mampu lolos ke parlemen adalah Partai Keadilan Bangsa (PKB) yang menempati urutan keempat dengan elektabilitas sebesar 8,2 persen dan partai NasDem pada posisi berikutnya dengan elektabilitas 5,4 persen.
Lalu, Demokrat berada di bawahnya dengan angka elektabilitas 4,5 persen sedangkan PKS mendapat posisi akhir sebagai partai yang mampu melewati presidential threshold karena mendapatkan suara elektabilitas sebesar 4 persen. Namun, ada catatan serius soal Partai Demokrat yang disampaikan Rully.
"Demokrat terancam mendapat perolehan suara terendah sejak mengikuti Pemilu."
Secara mengejutkan, menurut Rully, Perindo ternyata mampu meraup elektabilitas suara hingga 3,6 persen. Sebagai partai baru, menurut dia, terjadi peningkatan dukungan terhadap partai besutan Harry Tanoesodibjo. Padahal, pada Desember 2018 yang lalu, partai ini hanya punya elektabilitas sebesar 1,9 persen.
"Perindo memimpin partai baru dan mulai menanjak."
Terkait PPP, PAN, dan Hanura, disebut Rully bakal terancam tak masuk parlemen. Soalnya, secara berurutan, ketiganya hanya memperoleh suara 3,5 persen, 1,5 persen, dan 0,5 persen.
Sedangkan sisanya, partai-partai yang tak masuk dalam parlemen merupakan deretan partai baru, seperti PSI 0,4 persen; partai Garuda 0,3 persen; partai Berkarya 0,1 persen; PBB 0 persen, dan PKPI 0 persen. Sementara, 18,4 persen responden masih belum menentukan.
Supaya kalian tahu, survei LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 18-25 Januari 2019 dengan 1200 respoden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dan dilakukan wawancara tatap muka dengan margin of error survei sebesar 2,8 persen.