Hipertensi Pengaruhi Organ Seksual
Dilansir Antara, Minggu (24/2/2019), pakar hipertensi Tunggul D Situmorang mengatakan, pada dasarnya penyakit itu akan menyerang organ tubuh yang memiliki pembuluh darah. Organ seksual pun mempunyai pembuluh darah sehingga tidak luput dari komplikasi yang timbul dari hipertensi.
"Prinsipnya hipertensi akan mengganggu orang yang memiliki pembuluh darah, yang tidak punya cuma rambut. Maksudnya adalah semua yang ada pembuluh darahnya termasuk organ seksual akan berubah," ujar dia.
"Obat-obatan pun, sebagian ya tidak seluruhnya, apalagi obat-obat lama akan berpengaruh pada aktivitas seksual. Makanya itu yang harus di-manage dengan baik. Dia (hipertensi) itu biang kerok dari semua masalah. Padahal bisa kita kendalikan sebelum dia mengendalikan kita," lanjut Tunggul.
Tunggul menerangkan, ketika seseorang sudah terkena hipertensi, dia harus memeriksakan masalah kesehatan lainnya seperti jantung dan ginjal.
"Orang dengan hipertensi harus tetap diperiksa jantungnya, jangan-jangan sudah membesar, juga harus diperiksa ginjalnya jangan-jangan ada kebocoran," jelas Tunggul.
Dia menyarankan agar penderita hipertensi mengontrol pola target dan teratur dalam mengonsumsi obat. Bila tidak, akan terjadi komplikasi seperti gagal ginjal dan jantung.
"Hipertensi yang bisa dikontrol dengan baik tidak akan menyebabkan gagal ginjal. Jadi betul-betul berobat dan mencapai target. Orang yang sudah minum obat belum aman. Kita harus bersama-sama mencapai target yang harusnya lebih rendah," katanya.