Respon Sandi Soal Camat Dukung Paslon Pemilu
“Mereka di gaji siapa? Mereka bekerja untuk siapa? Mereka harusnya mengayomi bukan sebaliknya berpihak kepada salah satu capres-cawapres. Mereka para camat itu seharusnya netral," kata Sandi di hadapan para relawan Roemah Djoeang di Hotel Grand Asia, Makasar, Minggu (24/2).
Karena itu, dirinya meminta para relawan Prabowo-Sandi untuk mengawasinya. "Para relawan harus mengawal ini, agar demokrasi kita tidak tercederai,” imbuhnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, relawan merupakan ujung tombak untuk menciptakan pemilu yang adil, transparan dan bermartabat. Dia juga meminta, agar para relawannya jangan terprovokasi.
“Bekerja tuntas hingga 17 April, saat pencoblosan. Sampaikan fokus Prabowo-Sandi adalah ekonomi dengan penciptaan dan penyediaan lapangan kerja, harga-harga stabil terjangkau dan menegakan hukum seadil-adiilnya,” tuturnya.
“Mari kita kawal dan jangan menjadikan dukungan ASN ini berlangsung dan terus dipertontonkan kepada seluruh bangsa. Tapi jangan terprovokasi, komitmen Prabowo Sandi adalah untuk menciptakan demokrasi sejuk, kampanye yang gembira, politik yang berpelukan,” lanjutnya.
Di samping itu, dia mengaku mengaku prihatin. Katanya, ASN dalam hal ini camat seharusnya memberikan contoh demokrasi sejuk dan tidak memecah belah masyarakat yang dilayaninya. Karena, katanya, camat bukan merupakan jabatan politis yang dipilih melalui Pilkada. Karea itu, seharunya para camat ini netral.
Sandi menilai, belum pernah terjadi sebelumnya secara masif seperti ini. Dirinya berharap, keadilan bisa ditegakkan. Hukum harus tajam ke siapa saja, bukan untuk menghajar lawan tapi melindungi kawan.
“Kita bisa lihat bagaimana seorang kepala desa yang mendukung Prabowo Sandi di Mojokerto langsung dijebloskan ke penjara 2 bulan. Kita menunggu yang di Makassar bagaimana keadilan ini bisa kita tingkatkan. Agar hukum itu, tidak tebang pilih tidak hanya tajam pada oposisi, tapi tumpul pada penguasa,” tutupnya.