Injury Time yang Penuh Kejutan

Jakarta, era.id - Dinamika penetapan calon kepala daerah diwarnai banyak kejutan. Ada nama baru yang dipilih. Ada juga yang sudah digadang-gadang sejak lama, eh sekarang malah jadi penonton.

Kandas di babak akhir, dialami Tengku Erry Nuradi lantaran batal diusung di Pilkada Sumatera Utara 2018. Koalisi gendut pendukung Erry gembos setelah Golkar, pemilik 17 kursi DPRD Sumut, berpaling ke mantan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi, Jumat (5/1). Sinar Edy terbukti lebih kinclong dibanding Erry. Edy akan dipasangkan dengan Musa Rajekshah. 

Kata Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, partainya berpaling ke Edy setelah pergantian Ketua Umum, dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto. Langkah Golkar diikuti Partai Nasdem. Pemilik lima kursi DPRD Sumut itu juga mengalihkan dukungannya pada Edy.

Mimpi Erry akhirnya sirna. Peluang melanjutkan kepemimpinan di Sumut kandas hanya tiga hari sebelum waktu pendaftaran calon kepala daerah dibuka. Dia juga harus menerima kenyataan pahit, partainya sendiri, Nasdem malah mendukung orang lain yang bukan kader. Kecewa? Mungkin saja. Tapi, Erry mencoba legawa dan menyatakan siap mendukung Edy. Dia berharap Edy merangkul semua pihak jika terpilih nanti.

"Selamat kepada Kakak Edy, yang merupakan abang saya juga, dan kepada Musa Rajekshah, adik saya, untuk berjuang bersama-sama menjadikan Sumatera Utara lebih baik," ungkap Ketua DPW Partai Nasdem Sumut tersebut, seusai partainya memberi surat dukungan pada Edy.

Pilkada Jabar

Nasib Erry hampir saja dialami Ridwan Kamil. Emil, sapaan Ridwan Kamil, awalnya sempat dijagokan menang Pilkada Jabar. Nasib pencalonannya dibayangi kegagalan saat Golkar balik badan. PKB dan PPP juga malah ancam tarik dukungan.

Kartu Emil sempat kembali hidup saat dia menyambangi Kantor DPP PDIP, Rabu (3/1). Namun akhirnya PDIP malah memilih TB Hasanudin. Nama terakhir ini pun sebelumnya tidak pernah masuk radar Pilkada Jabar. Emil yang sedari awal pasrah dipasangkan dengan siapa saja, akhirnya memilih Bupati Tasikmalaya yang diajukan PPP, Uu Ruhzanul Ulum.

Jalan Emil untuk jadi cagub Jabar terbilang gampang-gampang susah. Banyak partai melirik karena elektabilitasnya tinggi. Tidak ada yang bisa menggoyang namanya dalam berbagai survei. Namun Emil justru paling sibuk dalam injury time.

Yang berikutnya adalah Dedi Mulyadi. Kuat sejak awal, kandas di tengah jalan, dan akhirnya berhasil mendapatkan posisi calon wakil gubernur. Golkar sepakat tandem bersama Demokrat mengusung Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Duo DM itu akan menjadi pesaing pasangan yang didukung koalisi Gerindra, PKS, dan PAN; Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Tag: pilkada 2018 pilkada jabar pilkada sumut