Menanti Serangan Ma'ruf Amin di Debat Cawapres

Jakarta, era.id - Seminggu jelang debat, jadwal cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin yang biasanya padat dengan aktivitas silaturahmi politik di berbagai wilayah ataupun menerima tamu relawan yang mendeklarasikan pemenangannya, tiba-tiba berkurang.

Agenda Ma'ruf lebih banyak bertuliskan menerima tamu keluarga, meski sebenarnya yang hadir bukan keluarga. Alih-alih keluarga, Ma'ruf malah beberapa kali menerima tim ahli debat, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf yaitu Erick Thohir, dan beberapa menteri yang menurutnya, hanya hadir untuk bersilaturahmi. 

Pada Kamis (14/3) ada dua menteri yang hadir di kediamannya. Mereka adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri PPN atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro. Saat itu, Ma'ruf mengaku kehadiran keduanya hanya sebatas bersilaturahmi namun tak menampik ada pembahasan soal debat.

Menteri Agama Lukman Hakim saat mengunjugi kediaman Ma'ruf Amin. (Wardhany/era.id)

"Ada yang ngasih masukan, ada yang cuma ngobrol, silaturahmi. Ya, kan menteri juga ingin menyampaikan gagasan," kata Mustasyar PBNU itu saat ditanya perihal kedatangan dua menteri tersebut.

Tak hanya itu, Jumat (15/3) Ma'ruf juga menerima kehadiran Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani di kediamannya. Tapi, dia mengaku hanya makan siang sekaligus silaturahmi dengan Puan. "Biasa silaturahmi. Mbak Puan dia makan siang saja," ungkapnya.

Sementara terkait kehadiran Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, mantan Rais Aam PBNU ini mengaku hanya melakukan konsultasi biasa. "Iya, Pak Erick sih biasa, sering datang ke sini. Konsultasi biasa, informasi biasa, rutin TKN."

Tak hanya itu, Selasa (12/3) Ma'ruf juga mengunjungi Kantor TKN Jokowi-Ma'ruf yang berlokasi di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Ternyata, saat itu dia melakukan simulasi debat didampingi oleh tim teknis debat yang salah satunya adalah Tina Talisa yang merupakan mantan presenter berita televisi.

Terkendala waktu yang singkat

Ma'ruf yang juga seorang juru dakwah, tentu tak terbiasa bicara dengan waktu yang singkat. Apalagi, dalam beberapa kesempatan saat memberikan pidato di depan para pendukungnya, dilihat era.id Ma'ruf biasanya bicara dalam kisaran durasi 30-40 menit.

Maka tak heran, kalau dia mengakui sulit bicara dengan durasi hanya satu sampai tiga menit, seperti aturan dalam debat yang mempertemukannya dengan Sandiaga Uno.

"Saya kan biasa bicara panjang, kalau debat kan pake menit-menit. Ya, itu saya harus belajar yang menit-menit itu," katanya.

Paham akan kesulitan Ma'ruf, TKN pun terus berusaha memoles cawapres pendamping Jokowi tersebut agar mampu bicara ringkas. Tujuannya, agar visi misi dan gagasan yang akan disampaikan dapat dipahami oleh masyarakat.

Ma'ruf Amin saat mengikuti debat perdana Pilpres 2019. (Mahesa/era.id)

"Penyesuaian ini penting untuk cawapres 01 untuk bisa menyampaikan pesan dengan subtansi jelas dan teknis persentasi tepat," kata Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tina Talisa yang juga jadi tim teknis debat.

Selain Tina Talisa, dalam simulasi debat tersebut, Ma'ruf juga dibantu oleh Direktur Program TKN Aria Bima, dan praktisi komunikasi Riza Primadi. 

Gunakan perspektif filosofi ulama

Dalam debat, Ma'ruf mengaku akan menggunakan teori fiqih dan ushul fiqh yang jadi keunggulannya. Apalagi, kata dia, sebenarnya banyak isu yang saat ini jadi permasalahan bangsa namun ternyata sudah dibahas di kitab-kitab fiqih. Makanya, ketimbang menerima tamu dia memilih untuk membaca buku di rumahnya.

"Dalam kitab juga banyak sumber-sumber yang bisa dijadikan rujukan. Juga paradigma-paradigma, mabadi'-mabadi' yang menurut saya penting untuk jadi landasan berpikir," ungkapnya.

Menanggapi itu, Direktur Konten TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Fiki Satari bilang dia sepakat kalau Ma'ruf kemudian membawa filosofi ulama ataupun ilmu fiqih dalam debat nanti. Soalnya, filosofi ulama sebenarnya bisa untuk membahas persoalan apapun. 

"Ya salah satunya kan (untuk) kritik apa saja yang selama ini digoreng. Apalagi isunya (kompetitor) job and price," ujar Fiki kepada wartawan.

Selain menggunakan filosofi ulama, kata Fiki, nantinya Ma'ruf akan fokus pada berbagai isu yang berkembang di masyarakat, baik yang positif maupun negatif serta menjelaskan beragam program kerja yang berkaitan dengan tema debat. Sementara untuk isu negatif, Ma'ruf akan mengklarifikasinya.

Ilustrasi (Ilham/era.id)

Supaya kalian tahu, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin nantinya akan berhadapan dengan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat ketiga. Debat yang dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta ini akan bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. 

Acara debat ini juga akan ditayangkan di beberapa televisi swasta seperti Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia TV dan moderator yang akan memimpin jalannya debat adalah Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas.

Tag: serunya debat capres ketua mui maruf amin