Polemik Usul Sandiaga tentang Penghapusan Ujian Nasional

Jakarta, era.id - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno ingin menghentikan sistem Ujian Nasional. Dia mau sistem itu diganti dengan penerusan minta dan bakat. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago menganggap, ide itu absurd dan bakal jadi masalah baru. 

"Kita sudah susah payah membangun sistem agar sumber daya nasional memiliki standar yang bisa dipertanggungjawaban, ini malah Sandiaga menyodorkan konsep yang absurd yaitu berdasarkan penelusuran minat dan bakat," kata Irma melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/3/2019).

Bahkan, Wakil Ketua DPP Partai NasDem ini menilai, program yang diajukan oleh paslon 02 dalam bidang pendidikan dan pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) tidaklah konkret bahkan terkesan mengawang. 

Ilustrasi (Ilham/era.id)

Sementara, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Eddy Soeparno mengatakan, usul Sandi itu adalah alternatif dari dunia pendidikan saat ini. Sebab, kata dia, sistem Ujian Nasional yang menjadi syarat kelulusan, merupakan beban bagi pelajar. 

Sekjen PAN ini menilai, saat ini, yang dibutuhkan tidak hanya membutuhkan ujian namun juga yang bisa membawa manfaat untuk jurusan yang mereka ambil berikutnya dalam jenjang pendidikan Strata-1 (S1). 

"Adanya UN sekarang ini menambah beban daripada siswa dari aspek pendidikan. UN untuk pendidikan SMA tidak menambah manfaat bagi mereka yang sudah mengetahui jurusan apa yang diambil bagi pendidikan tinggi," kata dia.

Sandiaga dan Ma'ruf malam ini tampil dalam debat cawapres yang bertemakan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya ini.

Ketika ditanya kepada kedua cawapres usai debat, mereka merasa acara malam ini berjalan dengan baik. Keduanya pun berharap debat ini bisa diterima publik dengan baik dan mampu menjadi penuntun untuk memantapkan pilihan saat mencoblos.

 

Tag: sandiaga uno tajir ketua mui maruf amin prabowo-sandiaga jokowi-maruf amin