'Jangan Pernah Sebut Nama Pelaku Teror Selandia Baru'

Christchurch, era.id - Jangan pernah kamu berharap Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyebut nama pelaku teror yang merusak ketenangan negerinya. Tidak mungkin nama itu keluar dari mulut Jacinda Ardern, itu janjinya.

Lihat saja saat Jacinda Ardern berbicara dalam rapat khusus parlemen New Zealand. PM Ardern mengawalinya dengan salam dalam bahasa Arab 'Assalamualaikum'. Tapi tak ada nama-nama empat pelaku teror.

"Anda tidak akan pernah mendengar saya menyebutkan namanya," kata PM Ardern seperti dilansir CNN, Selasa (19/3/2019).

"Dia adalah seorang teroris, dia adalah seorang penjahat, dia adalah seorang ekstremis. Saya memohon kepada Anda: Bicaralah nama-nama mereka yang hilang (meninggal) dibanding nama orang yang mengambilnya," jelas Arden.

"Dia mungkin mencari ketenaran, tetapi di Selandia Baru, tidak akan memberinya apa-apa, bahkan namanya," lanjut Arden.

Perempuan berusia 37 tahun ini dipuji dunia dalam penanganannya menghadapi teror di Selandia Baru. Arden bergerak cepat dengan gerak-gerik yang penuh empati, terutama kepada keluarga korban. Bertindak secara personal terhadap komunitas muslim di negeri ini.

Dua hari lalu, Ardern juga menemui keluarga korban serangan teror di dua masjid di Christchurch. Dia tampil sambil mengenakan kerudung, duduk di ruangan yang dikelilingi keluarga korban. 

Maafkan kami, Arden. Kali ini kami sedikit menulis ulang si Brenton Tarrant, pelaku teroris itu. Manusia ini akan dijatuhkan hukuman terberat yang pernah dikeluarkan di Selandia Baru. Beberapa pakar hukum juga menilai kejahatan yang dilakukan Tarrant begitu ekstrem, sehingga hakim bisa saja menjatuhkan hukuman terberat sejak negeri itu menghapus hukuman mati pada 1961. 

Tag: selandia baru berduka