Sistem Noken, Jokowi Unggul Hampir 100 Persen di Puncak Papua

Jayapura, era.id - Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin nyaris unggul 100 persen di Kabupaten Puncak, Papua, pada Pemilu 2019. 

Di tempat ini, pemilihan dilakukan dengan sistem ikat kepada atau noken. Hampir 100 persen, Jokowi-Amin mengungguli pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Diketahui, jumlah pemilih secara keseluruhan di DPT KPU Kabupaten Puncak sebanyak 158.330 jiwa, yang terdiri 81.685 pemilih laki-laki, dan 76.655 pemilih perempuan. Pemilih tersebut bersebar di 606 TPS yang dibagi atas tiga daerah pemilihan (Dapil), yaitu Dapil I terdiri 194 TPS, Dapil II terdiri atas 123 TPS, dan Dapil III terdiri atas 287 TPS.

“Untuk capres kami sudah dapat info, di mana capres 01 sudah meraih suara hampir seratus persen menang di semua TPS. Meski kita masih harus menanti hasil resmi saat pleno nanti, namun yang utama adalah pemilihan bisa berjalan aman sekali, dan masyarakat cukup antusias mengikuti pencoblosan,” kata Ketua KPUD Puncak, Yopi Wonda kepada sejumlah awak media di Kantor KPU Puncak, Kamis (18/4/2019).

Wonda menambahkan, pelaksanaan pemilu presiden dan legislatif serta DPD di wilayah Kabupaten Puncak berjalan aman. Meski demikian, pihaknya tengah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat pleno KPU di tingkat kabupaten nanti.

Menurut Wonda, potensi kerawanan yang perlu diantisipasi dalam pemilu ini bukan pada pemilu presiden, tapi pengerahan massa dari oknum calon legislatif (Caleg) di tingkat lokal, lantaran tidak memenuhi jumlah suara.

“Barusan saya hubungi teman-teman PPD tingkat distrik. Pemilu berjalan aman dan lancar di 25 distrik. TPS di Puncak dipusatkan di 5 distrik yaktu Ilaga, Gome, Beoga, Sinak dan Doufo. Menariknya  tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi. Ini perkembangan yang semakin maju demokrasi kita di Kabupaten Puncak,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Puncak Willem Wandik juga turut memantau pelaksanaan pemilu dengan sistem noken di sekitar Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak. Sistem ini merupakan sarana demokrasi di wilayah pegunungan tengah Papua. 

“Jadi sistem noken ini sudah ada keputusan PKPU dan juga MK, di mana noken hanya menggantikan kotak suara,” ungkapnya saat dihubungi era.id dari Jayapura.

Bupati Wandik juga mengatakan, meski belum ada data resmi hasil pleno dari KPUD Puncak, namun informasi yang ia peroleh dari lima distrik yang menjadi lokasi pelaksanaan pencoblosan, umumnya masyarakat Puncak sepakat memberikan hak suaranya untuk mendukung calon presiden nomor urut 01.

“Seperti yang sudah pernah saya sampaikan dalam debat capres pertama kali, bahwa masyarakat di Kabupaten Puncak sudah sepakat membungkus suara untuk pasangan capres Jokowi-Amin. Terbukti sampai sore ini, data lapangan yang kami peroleh hampir 158 ribu suara dari masyarakat Puncak. Karena kepala suku, agama, semua masyakat hanya tahu nama Jokowi aja,” beber Willem Wandik.

Sementara perhitungan suara untuk calon legislatif baik DPR RI, DPD RI, DPR Provinsi dan Kabupaten, hingga saat ini masih dalam proses perhitungan. Hal ini mengingat calon legsilatif di tingkat pusat dan provinsi serta kabupaten cukup banyak.

Terkait keamanan, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Papua Kombes Pol Jeremias Rontini yang ditugaskan sebagai Pamatwil Kabupaten Puncak, mengatakan bahwa secara umum situasi Kamtibmas di wilayah tersebut kondusif. Untuk informasi, Kabupaten Puncak belum mempunyai Polres.

“Harapan kami kondisi Kamtibmas di Puncak ini bisa aman sampai pada rapat pleno KPUD nanti. Siapapun yang terpilih jadi presiden, itulah yang terbaik bagi kita semua. Begitu juga dengan caleg pusat, provinsi dan kabupaten. Kita berdoa agar situasi tetap kondusif," harapnya. (Paul Tambunan)

Tag: ayo nyoblos pemilu 2019 pilpres 2019 kkb papua