Pejalan Kaki Penyebab Macet Tanah Abang, Teori dari Mana?

Jakarta, era.id - Pernyataaan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang menyebut pejalan kaki sebagai penyebab kemacetan di Tanah Abang menuai kritik pedas dari warga net di jagat maya. Pengguna media sosial menanyakan dasar analisis Sandi yang meninjau kesemrawutan Tanah Abang dari pantauan kamera drone (nirawak).

"yang mengatakan pejalan kaki penyebab kemacetan? teorinya darimana? macet,.. di jalan.. trotoar untuk pejalan kaki. PKL penyebabnya,. PKL," kicau akun @aantonioricardo.

Warganet juga menilai, sumber kesemrawutan sebenarnya di Tanah Abang itu karena ulah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mengokupasi trotoar jalan. 

"Pejalan kaki penyebab kemacetan KARENA pejalan kaki turun ke jalan KARENA trotoar dipake jualan sama PKL," tulis @andi_aswin dalam akun twitternya.

Sebelumnya, Sandi menjelaskan, pengamatannya itu berdasarkan pengalamannya saat berlari melewati kawasan Tanah Abang. Sandi miris melihat pejalan kaki yang tidak dimuliakan karena harus berimpitan di trotar dengan ojek motor.

Temuan Sandi menyimpulkan, penyebab utama kesemrawutan di Tanah Abang proyek pembangunan jalan. Penyebab kedua, karena tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari stasiun Tanah Abang, dan ketiga banyak angkot-angkot yang parkir liar atau ngetem.

Setelah memperhatikan kondisi itu, Sandi lantas mengecek pantauan kamera drone. Hasil temuan itu rencananya bakal Sandi sampaikan ke Gubernur Anies, dan akan dibicarakan dalam rapat pimpinan. Namun, lagi-lagi, komentar warganet di media sosial twitter bernada pahit.

"Kalo pejalan kaki bikin semrawut, suruh warga yg lewat tanah Abang naik drone," tulis akun @HabibNdeso.

Meski demikian, tak sedikit juga warganet yang membela Sandi, tapi tetap saja komentarnya menyiyir latar belakang Sandi yang juga sebagai pengusaha. 

"Pak Sandi udah bener. Jangan jalan kaki di Tanah Abang tapi naek mobil ke mall. Intinya, jangan miskin," tulis akun @pervertaudito.

Ketika dikonfirmasi Selasa pagi (07/11/2017), Sandi menampik hasil pengamatannya itu.  Sandi mengaku enggan mempermasalahkan pejalan kaki. "Memang terlihat pada jam-jam tertentu, pengaturannya yang diperlukan. Jadi khusus untuk Tanah Abang harus komprehensif," ujar Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat. 

Menurut Sandi, saat ini dirinya hanya ingin fokus dalam perbaikan Tanah Abang dan pengembalian marwah para pejalan kaki.  Ia memastikan, penertiban kawasan Tanah Abang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Rencananya penataaan kembali area pusat grosir terbesar di Jakarta itu akan mengedepankan sosialisasi kepada para pedagang.

"Kita pastikan ditertibkan, Pak Gubernur maunya disosialisasikan sehingga dikemas-kemas sendiri (oleh pedagang)," ucap Sandi.

Ketika dicecar pertanyaan yang sama, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan jelas membela Sandi. Anies meyakinkan, hasil analisis Sandi itu berdasarkan riset.

"Anda baca yang lengkap dong. Jadi baca yang lengkap, itukan hasil riset saja," cetus Anies.