Trotoar Tanah Abang Tak Lagi Milik Pejalan Kaki

Jakarta, era.id - Pemandangan kurang mengenakan terlihat di kawasan perbelanjaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Trotoar yang seyogyanya diperuntukan bagi para pejalan kaki, justru dipenuhi orang berjualan mulai dari pakaian, celana, mukena, hingga tas. Tidak hanya itu, trotoar juga jadi tempat alternatif parkir motor.

Panas dan berdesak-desakan adalah gambaran yang pas untuk menggambarkan suasana trotoar di Pasar Tanah Abang. Hanya disisakan satu jalur sempit di bagian tengah untuk berjalan. Para pembeli perlu ekstra sabar untuk berjalan secara perlahan, sambil sesekali tersikut oleh sesama pejalan kaki.

Tim Era.id mencoba berjalan kaki dari pintu keluar stasiun Tanah Abang yang baru hingga Pasar Tanah Abang Blok B. Hasilnya, diperlukan waktu hingga setengah jam lebih untuk menempuh jarak kurang lebih 800 meter. 

Anomali juga terlihat di jalan-jalan raya kawasan Tanah Abang, di mana para penjual dan pembeli tumpah ruah hingga ke jalan sehingga hanya menyisakan satu jalur bagi para pengendara yang lewat. 

Seorang penjaja celana mengaku dia sengaja berjualan di trotoar agar cepat laris. Pasalnya, pembeli yang sedang berjalan akan langsung melihat barang yang dijualnya dan transaksi langsung dilakukan. Ia melihat kecenderungan pembeli malas berbelanja di dalam pasar, karena perbedaan harga yang lebih mahal dan jarak yang cukup jauh.

“Kalau di luar begini, dagangan langsung banyak yang beli,” tutur Supardi.

Pengemudi bus Transjakarta Tanah Abang Eksplorer juga harus mengendarai busnya perlahan karena banyaknya pejalan kaki yang berjalan hingga tengah jalanan.

“Ramai sekali,” gumamnya.

Baca Juga : Kepadatan Tanah Abang Jelang Lebaran

Tag: tanah abang trotoar lebaran