Pemerintah Tak Boleh Lupa Investasi Kesehatan

Jakarta, era.id - Pemerintah terus membuka peluang investasi ekonomi. Terasa menggairahkan memang. Tapi, sejatinya ada investasi lain yang juga amat penting, yang mudah-mudahan tak dilupakan pemerintah. Investasi kesehatan, namanya.

Praktisi kesehatan Prof Hasbullah Thabrany mengatakan, investasi kesehatan sejak dini adalah modal untuk menciptakan generasi emas Indonesia pada 2045 yang tumbuh dan berkembang sempurna.

"Masa kandungan adalah kunci investasi manusia jangka panjang," kata Thabrany ditulis Antara, Senin (20/5/2019).

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan, investasi kesehatan yang ia maksud mencakup ranah fasilitas kesehatan. Investasi pada fasilitas kesehatan, menurutnya harus jadi prioritas karena berkaitan dengan tumbuh kembang anak, yang ujung-ujungnya berpengaruh pada perkembangan otak anak.

Hasbullah menuturkan, otak yang berkembang sempurna akan berpengaruh pada kemampuan anak untuk berpikir kreatif dan inovatif. Dia mengatakan 50 persen ibu hamil mengalami animea, lalu anak-anak lahir stunting, maka persoalan pemenuhan gizi dan kesehatan sejak anak dalam kandungan dan terhadap ibu mengandung menjadi penting untuk menciptakan anak-anak yang lahir dan berkembang sempurna.

Kata Hasbullah, pemenuhan gizi dan kesehatan anak berpengaruh besar bagi kualitas dan kemampuan intelektual anak. Bagi anak yang kurang gizi dan sering sakit-sakitan, maka otak tidak berkembang sempurna, kecerdasan berkurang sehingga cenderung mendapati pekerjaan yang kurang layak atau mengandalkan otot, yang dapat menjadi beban bagi bangsa.

Sementara, anak-anak yang memperoleh kecukupan gizi dan sehat, maka akan berkembang menjadi anak yang cerdas dan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mendapat pekerjaan yang lebih baik dengan penghasilan yang lebih tinggi dan akhirnya menjadi sumber daya yang berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia.

Dia menuturkan pendanaan kesehatan Indonesia selama 40 tahun terakhir adalah yang terendah di antara negara ekonomi menengah. "Selama 40 tahun kita tidak memadai melakukan investasi yang cukup di bidang kesehatan, akibatnya pelayanan kesehatan kita hanya bisa berjalan seadanya, padahal fungsi kesehatan adalah fungsi paling mendasar. Semuanya dimulai dari kesehatan," tuturnya.

Hasbullah mengatakan, untuk melahirkan generasi emas, maka harus diperhatikan kecukupan gizi dan pemenuhan penguatan kesehatan untuk melahirkan anak-anak yang bertubuh sehat dan berpikir cerdas sehingga dapat berkembang sempurna untuk berkontribusi membangun kemajuan bangsa.

Dia menuturkan membangun masa depan dengan ekonomi kuat, maka perlu investasi sejak dini terutama pada pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk mendukung tumbuh kembang generasi emas Indonesia. "Kalau mau hasilkan generasi emas 100 tahun ke depan, investasinya dari sekarang," tuturnya.

Tag: kesehatan