Ambulans Jadi Cara Klasik Menyisipkan Senjata ke Tengah Massa

Jakarta, era.id - Ambulans berisi batu dan sejumlah benda tumpul ditemukan di tengah kericuhan di Jakarta Pusat. Ambulans yang identik dengan sebuah partai politik itu diduga menyuplai amunisi kepada para perusuh. Menurut polisi, ambulans adalah modus klasik yang kerap digunakan untuk menyusupkan senjata untuk massa di tengah kerusuhan.

Kapolri, Tito Karnavian menuturkan, para perusuh dalam kericuhan yang terjadi sejak Rabu dinihari turut menggunakan modus klasik ini. "Ada ambulans, di dalamnya berisi batu, alat pemukul lainnya," tutur Tito dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

"Seringkali juga sayangnya ambulans ini dijadikan cover untuk memasukkan barang berbahaya," tambahnya. 

Selain batu dan benda-benda tumpul, polisi juga menemukan sejumlah amplop putih berisi uang yang diduga untuk membayar para perusuh.

Di lokasi lain, Kadiv Humas Mabes Polri, M Iqbal mengungkap, dari temuan itu, polisi menyimpulkan massa yang terlibat dalam kericuhan adalah massa bayaran.

"Massa sudah diamankan. Setelah kami geledah, masa-masa tersebut masih menyimpan berbagai amplop dan uangnya masih ada. Saat ini (amplopnya) kami sita," ungkap Iqbal.

"Peristiwa dinihari tadi adalah bukan massa spontan. Bukan peristiwa spontan. Tetapi adalah peristiwa by design, peristiwa setingan."

Lebih lanjut, Iqbal menuturkan, otoritas telah mengamankan 69 orang terkait kericuhan di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Orang-orang tersebut diduga sebagai provokator yang memicu kericuhan pada Rabu dini hari hingga saat ini.

"Saat ini kami telah mengamankan total 69 orang terduga provokator," kata Iqbal.

Grafis oleh Ilham/era.id