Kerja Bawaslu Tak Terganggu Meski Gedungnya Dibom Molotov
Aksi ini berujung rusuh dan ini mengakibatkan sejumlah bangunan rusak. Bahkan, gedung Bawaslu dibom molotov pedemo.
Ketua Bawaslu RI Abhan mengatakan pihaknya tetap melaksanakan kegiatan yang menjadi kewajibannya. Lembaga ini masih melakukan kerjanya, seperti penerimaan laporan dugaan kecurangan pemilu.
"Kami tetap bekerja dan kami juga sedang mengagendakan untuk beberapa agenda sidang yang harus segera kami gelar atas beberapa laporan dar masyarakat, terkait pelanggaran administratif pemilu ya," ujar Abhan di depan Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Abhan bilang, kemarin, Bawaslu juga tetap bekerja dan menerima laporan aduan dari masyarakat. Dia memastikan, Bawaslu tidak libur sama sekali walaupun adanya aksi massa yang melakukan demonstrasi di depan kantornya.
"Kemarin pun kami menerima laporan, masih bekerja dan stand by di sini, penerimaan laporan dan barang kali ada laporan yang sehari sebelumnya sudah menyampaikan laporan tetapi alat bukti kurang. Jadi bekerja seperti biasa," katanya.
Ada 20 kasus yang sedang ditangani di Bawaslu. Lembaga ini pun menjadwalkan melaksanakan sejumlah sidang pada Senin (27/5).
Sementara itu, anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan, semua dokumen yang dimiliki Bawaslu aman dan tidak terdampak aksi massa tersebut.
Hanya saja, kantor Bawaslu sempat dilemari oleh bom molotov oleh para peserta aksi massa. Namun, ini tidak berimbas apa-apa bagi Bawaslu selain bekas yang menghitam.
"Cuma ada bom molotov sesaat," kata Afif santai.
Sudut gedung Bawaslu yang dibom molotov (Diah/era.id)
Sudut gedung Bawaslu yang dibom molotov (Diah/era.id)
Pantauan era.id, pada bagian samping kantor Bawaslu, sebagian kaca-kaca sudah pecah dan tampak warna hitam di gedung akibat bekas lemparan bom molotov.
Sampai saat ini, Jalan MH Thamrin, dari arah patung kuda hingga bundaran HI masih ditutup dan diberi penjagaan oleh para keamanan. Sementara, Jalan sebagian jalan Wahid Hasyim, mulai dari perempatan belakang Sarinah hingga samping gedung bawaslu juga masih ditutup
Supaya kamu tahu, sejumlah massa melakukan aksi demonstrasi dari tanggal 21 sampai dengan tanggal 22 Mei. Jelang malam tiba, dalam dua hari itu, massa terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian.
Saat kericuhan pecah, sejumlah fasilitas rusak. Di antaranua, gedung Bawaslu, rumput, pembatas jalan, serta dua buah pos polisi di Jalan MH Thamrin dan Jalan Wahid Hasyim yang dibakar oleh massa.
Setidaknya, 257 perusuh di aksi 21-22 Mei telah ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya. Adapun barang bukti yang diamankan petugas kepolisian adalah mercon, busur panah, bom molotov, dan amplop berisi uang Rp200 sampai Rp500 ribu yang diduga akan dibagikan kepada para peserta aksi.