Pesan Anak Baiq Nuril untuk Kasus Ibunya

Jakarta, era.id - Upaya Baiq Nuril mengajukan peninjauan kembali (PK) dalam kasus penyebaran konten bermuatan asusila, bertepuk sebelah tangan. Mahkamah Agung (MA) menolak PK yang diajukan mantan guru honorer di SMAN 7 Mataram itu. Nuril terancam dipenjara enam bulan dan denda Rp500 juta

Perjuangan Nuril untuk bebas dari jerat hukum sejak 2014 tidak surut usai PK-nya ditolak MA. Dibantu kuasa hukumnya, Nuril mencoba mengambil hati para penghuni Senayan untuk segera memberi pertimbangan kepada Presiden Jokowi mengenai perlunya amnesti sesuai Pasal 14 UUD 1945.

Amnesti tersebut dinilai penting setelah MA menolak PK yang diajukan oleh Nuril, yang sebenarnya merupakan korban pelecehan seksual.

Anggota DPR Fraksi PDI-Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka yang turut mendampingi kasus rekaman ilegal tersebut mengaku mendapat amanah dari anak pertama Baiq Nuril. Pesannya agar ibunya bisa terbebas dari jerat hukum.

"Tante tolong bantu bebaskan ibu saya," tutur Rieke menirukan ucapan anak Baiq Nuril, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Rieke mengungkap, anak tertua Baiq Nuril ini tidak sedikit pun malu mengenai kasus yang kini dijalani ibunya, karena dirinya percaya Baiq Nuril tidak bersalah. "Dia sudah berjuang menjadi Paskibraka Provinsi NTB, dia tidak ingin saat mengibarkan bendera 17 Agustus ibunya ada di penjara," tuturnya.

Kepada era.id, Rieke bercerita anak-anak Baiq Nuril ini adalah anak yang tangguh. Anak-anak Nuril juga harus berjuang sendiri tanpa dapat bimbingan dari ibunya saat menghadapi ujian sekolah.

"Dulu juga dia pas lagi ujian ibunya sedang menghadapi persidangan di PN. Tapi anak itu anak yang tangguh. Sebagai orang tua kan mendapatkan undangan untuk menyaksikan anak-anaknya menjadi Paskibraka. Mudah-mudahan harapan sederhana itu bisa dipenuhi," tutur Rieke.

Dalam kesempatan yang sama, Baiq Nuril mengatakan, sesungguhnya dia tidak ingin kasusnya terekspos ke publik. Sebab khawatir anaknya akan menangis saat melihatnya di pemberitaan televisi. 

Nuril percaya semua proses perjuangan yang dijalaninnya saat ini akan berujung bahagia. "Saya yakin kebenaran dan keadilan itu pasti akan terjadi. Saya tidak ingin, bagaimana pedihnya meninggalkan anak anak walaupun hanya 2 bulan 3 hari," ucapnya sambil menyeka air matanya.

Tangis Nuril pun kemudian pecah saat meminta  bantuan kepada Anggota Komisi III DPR Nasil Djamil. Dia berharap, komisi hukum ini dapat mempertimbangkan keadilan untuk dirinya.

"Bapak adalah wakil rakyat. Saya hanya rakyat kecil yang hanya ingin membesarkan anak-anak saya, untuk mencapai cita-cita meraka dan hanya itu keinginan saya," katanya.

Tag: pelecehan seksual mahkamah agung uu ite