Jungkat-jungkit Pink di Tembok Perbatasan AS-Meksiko

Jakarta, era.id - Agak menyedihkan saat melihat tembok perbatasan yang jadi jurang pemisah Amerika Serikat (AS) dan Meksiko. Tembok perbatasan --dibangun dalam bentuk pagar berupa pilar-pilar-- menjadi bukti pembatasan AS terhadap peredaran narkoba maupun penyelundupan manusia secara ilegal.

Image negatif itu berhasil diubah Ronald Rael, aktivis antitembok perbatasan. Dia menyisipkan tiga papan jungkat-jungkit berwarna pink lewat celah pagar besi yang memisahkan pinggiran Kota El Paso di Texas dan Kota Ciudad Juarez di Meksiko.

"Lihat, apa yang terjadi saat anak-anak Meksiko dan AS bermain jungkat-jungkit meski dipisahkan pembatas. Mereka sangat akrab dan ceria. Ini memiliki dampak di tempat lain dan itulah yang dilakukan jungkat-jungkit,” kata Rael seperti dikutip The Guardian, Rabu (31/7/2019).

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

One of the most incredible experiences of my and @vasfsf’s career bringing to life the conceptual drawings of the Teetertotter Wall from 2009 in an event filled with joy, excitement, and togetherness at the borderwall. The wall became a literal fulcrum for U.S. - Mexico relations and children and adults were connected in meaningful ways on both sides with the recognition that the actions that take place on one side have a direct consequence on the other side. Amazing thanks to everyone who made this event possible like Omar Rios @colectivo.chopeke for collaborating with us, the guys at Taller Herrería in #CiudadJuarez for their fine craftsmanship, @anateresafernandez for encouragement and support, and everyone who showed up on both sides including the beautiful families from Colonia Anapra, and @kerrydoyle2010, @kateggreen , @ersela_kripa , @stphn_mllr , @wakawaffles, @chris_inabox and many others (you know who you are). #raelsanfratello #borderwallasarchitecture

A post shared by Ronald Rael (@rrael) on

Ide Rael berupa permainan jungkat-jungkit di tembok perbatasan sudah sejak lama direncanakannya. Ia juga terinspirasi dengan viralnya permainan bola voli remaja AS dan Meksiko yang menggunakan pagar pembatas sebagai jaring atau netnya.

"Dinding itu menjadi tumpuan harfiah bagi hubungan AS-AS dan anak-anak dan orang dewasa terhubung secara bermakna di kedua sisi dengan pengakuan bahwa tindakan yang terjadi di satu sisi memiliki konsekuensi langsung di sisi lain," tulis Rael yang juga mengajar di Universitas California dan Virginia San Fratello dari Universitas San Jose.

Dalam video yang dipasang di media sosial, anak-anak dan orang dewasa di kedua sisi perbatasan tampak sedang bermain dan berinteraksi. Kata Rael tujuan pemasangan papan jungkat-jungkit itu adalah untuk menciptakan kegembiraan dan rasa kebersamaan kendati mereka terpisah oleh pagar

Baginya yang kontra dengan tembok perbatasan, pemasangan jungkat-jungkit menjadi jalan keluar untuk mengatasi upaya sia-sia dari pemerintah AS yang membatasi hubungan antar kedua negara. "Humor dan daya cipta yang terjadi ini mengatasi kesia-siaan dari tembok perbatasan."