Materi Kongres V PDIP Disusun Prananda Prabowo
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, selaku Kepala Situation Room PDIP, Prananda menyiapkan secara khusus materi kongres yang sudah dibagikan untuk para peserta dengan judul 'Satyam Eva Jayate'.
"Ini bukunya. Semua dipersiapkan oleh Mas Prananda Prabowo. Sehingga memberikan seluruh benang merah terhadap sejarah PDI Perjuangan," kata Hasto kepada wartawan seraya menunjukkan buku bersampul merah lengkap dengan foto Megawati berkebaya di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Rabu (7/8/2019).
Tak hanya menyiapkan materi kongres, anak kedua Megawati itu ternyata juga menciptakan lagu partai terbaru yang mengambil tema kongres kali ini. "Ada lagu baru yang judul 'Solid Bergerak' sesuai dengan tema kongres ini," ungkap Hasto.
"Ini sebuah kreasi dari Kepala Situation Room supaya menegaskan semangat kita, jalan kebudayaan kita sehingga dijabarkan melalui lagu ini," imbuh mantan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut.
Selain disibukkan dengan mengurus acara lima tahunan ini, sebenarnya Prananda juga seringkali mendampingi Megawati dalam pertemuan-pertemuan penting. Salah satunya adalah saat pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto di Jalan Teuku Umar. Saat itu, Prananda bersama Puan ikut mendampingi ibundanya bertemu dengan Prabowo.
Foto Prananda saat pertemuan Megawati-Prabowo (Tsatsia/era.id)
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, sebenarnya Prananda selama ini berada di balik layar partai berlambang banteng ini. Baru akhir-akhir ini saja, Prananda kemudian diperkenalkan ke publik lewat beberapa acara penting yang digelar.
"Ketika HUT PDIP di Kemayoran, Prananda jadi ketua panitia. Sekarang dalam kongres diberi wewenang besar untuk mengatur acara agar sukses," kata Ujang kepada era.id saat dihubungi.
Melihat peranan Prananda yang begitu sentral dalam setiap acara PDIP maka, Ujang menilai, bisa saja Prananda saat ini tengah disiapkan menjadi calon suksesor Megawati ke depan. Tapi, kata Ujang, pada akhirnya tetap Megawati dan kadernya juga yang bakal menentukkan langkah pria berusia 49 tahun tersebut.
"Apakah Prananda atau Puan yang akan menjadi anak emas bagi regenerasi PDIP nanti, bergantung pada Megawati dan kader PDIP dan bergantung pada posisinya di struktural partai," jelasnya.
Menurut Ujang, jika nantinya Prananda kemudian ditunjuk jadi Ketua Harian PDIP maka bukan tak mungkin, regenerasi kepemimpinan di masa mendatang berada di tangan Nanan.
Dalam kesempatan itu, Ujang juga menyoroti sikap Prananda yang seakan ogah atau menjaga jarak dengan media. Menurut dia, bisa saja Prananda saat ini memang sengaja diminta untuk sedikit bicara mengingat saat ini sudah ada sosok Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang punya kapasitas untuk berbicara mewakili partai.
Tapi, kalau memang nantinya Prananda yang memang disiapkan sebagai 'the next' Ketum PDIP maka, Nanan diminta lebih banyak bicara ke publik soal ide dan gagasan yang cemerlang. "Sebab bagaimana pun seorang calon ketua umum partai tetap perlu uji publik," ungkapnya.
Misteri Ketua Harian PDIP yang bakal dijawab saat hari kedua Kongres
Walaupun jabatan Ketua Umum PDIP secara aklamasi akan kembali diserahkan kepada Megawati, tapi wacana adanya ketua harian masih terus berhembus.
Ada dua nama yang memang santer disebut-sebut bakal menduduki jabatan itu dan dua-duanya berasal dari klan Soekarno yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Meski begitu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan misteri Ketua Harian PDIP bakal segera terjawab dalam kongres ini. "Itu dijawab pada hari kedua kongres. Nanti ya, dijawab pada hari kedua," kata dia.
Hasto juga menyebut nanti bakal ada momentum soal ada tidaknya jabatan tersebut. Tapi usai Megawati dikukuhkan sebagai ketua umum lagi, dia segera tancap gas membahas jabatan kepengurusan yang baru. "Kan setiap ini (langkah partai) ada momentumnya," tutup Hasto.