Anies Bandingkan Anggaran Formula E dengan Asian Games
Pagu anggaran ini masih dalam pembahasan bersama DPRD. Tapi yang bikin Anies heran, kenapa biaya penyelenggaraan turnamen balapan yang digelar pada 2020 ini begitu ramai dibicarakan. Anies lalu membandingkan dengan perhelatan olahraga lain seperti Asian Games. Kata Anies, pengeluaran biaya Asian Games tidak ada yang memperbincangkan.
"Biasanya di tempat lain enggak dibahas. Kayak membahas Asian Games, ada enggak yang melihat berapa biaya untuk prosesnya? Hanya sekarang dibahas, seakan-akan ini baru pertama," ucap Anies di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).
"(Penambahan anggaran penyelenggaraan) ini sesungguhnya sesuatu yang normal kalau kita lihat di dalam sebuah even internasional," tambahnya.
Anies bilang, Pemprov DKI mesti mengeluarkan anggaran sebesar itu sebagai ruang modal awal, mulai dari commitment fee, biaya pelaksanaan, hingga sosialisasi. Belum tentu anggaran dikeluarkan semua.
Mengingat, nantinya DKI akan mencari kerja sama berupa sponsor yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah yaitu PT Jakarta Propertindo (JakPro).
"Jadi, diawal menggunakan modal dari APBD untuk kerjasamanya. kemudian kita menugaskan BUMD. Jakpro yang ditugaskan sehingga bisa melakukan kontrak-kontrak kerja sponsor dari banyak pihak. Kontrak kerja itu sifatnya B to B. Dan di situ kenapa kita menggunakan badan usaha seperti Jakpro," jelas Anies.
Sebelumnya, Pemprov DKI mengajukan penambahan kisaran batas tertinggi (pagu) anggaran sekitar Rp934 miliar dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
Kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Achmad Firdaus menjelaskan, selain anggaran Rp360 miliar untuk commitment fee kepada federasi Formula E yang telah sebelumnya disepakati dalam pembahasan APBD perbaikan 2019, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI menambahkan anggaran lagi untuk dimasukkan dalam rancangan APBD 2020.
Dalam draf yang diajukan, tertulis pagu anggaran indikatif sebesar Rp934 miliar. Rinciannya 22 juta poundsterling untuk biaya penyelenggaraan dan 35 juta euro untuk asuransi.
Jika dikonversi dengan menggunakan rupiah (1 poundstreling Rp17.205) maka 22 juta poundsterling jadi Rp378,46 miliar. Lalu 35 juta euro (1 euro Rp15.892) menjadi Rp556,22 miliar. Ditotal menjadi Rp934 miliar.