Butuh Tiga Fasilitas Lagi untuk Kelola Sampah di Jakarta
Hal ini disampaikan Bestari dalam pemandangan umum Nasdem terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD-P) tahun 2019.
"Jakarta boleh berbangga dengan telah dilaksanakannya ground breaking ITF Sunter. Fraksi NasDem menyarankan agar sekurangnya tiga ITF lagi dapat terbangun dalam waktu yang sangat cepat," tutur Bestari di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Alasan Nasdem menginginkan Anies membuat ITF lain karena tempat pembuangan sampah akhir di Bantar Gebang, Bekasi, sudah tidak mampu lagi menampung sampah yang datang dari Ibu Kota pada 2021.
Sementara, proyek ITF sunter yang mulai dibangun pada Desember 2018 lalu baru akan selesai pada 2022. Kemudian, kapasistasnya baru bisa mengolah seperempat dari produksi sampah yang ada di Jakarta, yaitu 2.200 dari total 7 ribu ton per hari.
"Bantar Gebang sudah memasuki ambang batas kapasitas tampungnya sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah kita. Kami menyarakan agar saudara gubernur dan jajaran terkait dapat pula menghadirkan dengan sangat cepat teknologi pengelolaan sampah Jakarta," ucap Bestari.
Usulan penambahan tiga ITF ini bisa dibilang sebagai tindak lanjut kunjungan kerja DPRD DKI ke Surabaya membandingkan pengolahan sampah di Jakarta dan Surabaya.
Saat itu, Bestari curhat ke Wali Kota Tri Rismaharini soal besarnya anggaran pengelolaan sampah DKI yakni Rp3,7 triliun. Namun, masalah sampah di Ibu Kota dinilai masih berantakan jika dibandingkan anggaran pengelolaan sampah di Surabaya hanya Rp30 miliar.