Lewat Tengah Malam, Kota Jayapura Masih Mencekam
Aparat kepolisian masih berjaga-jaga mengamankan kota serta berpatroli intensif ke beberapa kelurahan yang dianggap rawan penjarahan.
Beruntung, emosi para pendemo mulai mereda setelah Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal dan Kapolda Papua Irjen Pol Alberth Rudolf Rodja menerima aspirasi massa terkait peristiwa rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur, belum lama ini.
Sebagian massa mulai 'balik kanan' dengan diantar menggunakan beberapa unit dump truck milik Polda Papua dan Polres Jayapura Kota. Namun sebagian lagi masih bertahan menunggu jemputan di halaman kantor gubernur Papua di Jalan Soa Siu Dok II Kota Jayapura.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra kepada era.id bilang, pihaknya sudah melakukan tugas pengamanan sesuai standart operasional prosedur (SOP).
"Ada 600 lebih personel kita yang turun mengamankan aksi massa hari ini. Mereka bersebar di beberapa titik," kata Jahja saat ditemui era.id di markasnya.
Massa memblokade ruas jalan di Kota Jayapura dengan membawa bendera bintang kejora. (Paul/era.id)
Pengamanan aksi ini, pihaknya dibantu BKO Brimob Polda Kalimantan Timur yang baru dua hari tiba di Jayapura. Besok, Jumat (30/8) pagi, pengamanan akan dipertebal setelah 300 anggota Brimob tiba di bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Pantauan era.id di Jayapura, lima orang warga yang diduga kuat melakukan penjarahan toko di Dok V Bawah Distrik Jayapura Utara, digelandang polisi ke Mapolres Jayapura Kota. Kelima orang itu dalam kondisi mabuk berat.
Sementara di Hamadi Rawa Distrik Jayapura Selatan, warga dari berbagai latar etnis nusantara melakukan pemalangan jalan. Mereka tak terima atas pembakaran sejumlah toko dan rumah yang dilakukan oleh sekelompok massa penyebab terjadinya rusuh di Kota Jayapura.
Selain itu, Markas Kodam XVII Cenderawasih membuka tenda pengungsian sementara bagi warga yang membutuhkan rasa aman. Kepala Penerangan XVII Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto tak bisa dihubungi era.id untuk memastikan jumlah serta kondisi para pengungsi yang saat ini berada di markasnya.
Hingga berita ini diturunkan, suasana di Kota Jayapura tampak lengang dan melompong. Jaringan internet dan juga telepon putus total. (Paul Tambunan)