Biar Gak Dipakai Produk Lain, Apple Patenkan Slofie
Dikutip dari Phone Arena, tujuan Apple mengajukan permohonan paten kata Slofie, agar tidak digunakan oleh pihak lain saat memperkenalkan fitur baru dari smartphonenya. Secara rinci Apple ingin melindungi klaim terhadap penggunaan karakter, gaya front, ukuran dan warna yang merujuk pada istilah Slow-motion Selfie.
Berdasarkan laman pendaftaran paten, Apple secara simple mendeskripsikan Slofie sebagai sebuah software komputer yang bisa diunduh untuk penggunaan perekaman video. Dalam laman pendaftaran itu Apple menyebut aplikasi tersebut bernilai 400 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp5,6 juta.
Memang biaya tersebut bisa dibilang tidak cukup berarti bagi perusahaan besar sekelas Apple. Namun dengan mematenkan istilah itu, Apple ingin menghindari pengembangan aplikasi tiruan dari pihak ketiga yang bisa saja beredar di App Store.
Apple memang tidak mau mengulang kesalahannya di masa lalu, ketika produk-produk mereka digugat ke meja hijau. Salah satu contohnya adalah istilah iPhone yang sempat digugat Cisco, pada Januari 2007.
Sebab penggunaan nama iPhone ternyata sudah dipatenkan oleh Cisco sejak mengakusisi Linksys, dan membeli paten Infogear di tahun 2000. Kata iPhone yang dimiliki Cisco sendiri mengacu pada sebuah penyebutan telepon voice over internet (VoIP). Sampai akhirnya Apple dan Cisco bernegosiasi dengan nilai kontrak yang tidak sedikit nominalnya, untuk penggunaan kata iPhone.
Tak mau mengulang kesalahannya, saat Apple meluncurkan iPad. Mereka langsung mendaftarkan paten untuk penggunaan nama tersebut, yang merujuk pada kata tablet Apple, di tahun 2010.
Apple bahkan rela membayar 60 juta dolar AS untuk membeli hak penggunaan nama iPad di negara lain. Sebab diketahui iPad menjadi nama sebuah perusahaan di China bernama Proview, namun sayangnya hak yang dibeli Apple bukan merujuk pada unit bisnis Proview yang menggunakan nama paten iPad.