Lebih dari 700 Orang Ditangkap Terkait Rusuh Expo Waena

Jayapura, era.id - Polisi menangkap 733 orang terkait demonstrasi berujung rusuh di kawasan Expo Waena, Papua. Pendalaman terus dilakukan untuk mengungkap peran mereka dalam bentrok berujung maut, Senin (23/9).

Ratusan orang itu diamankan di Markas Brimob Polda Papua. Meski sebagian besar yang terlibat kerusuhan adalah mahasiswa, polisi belum dapat memastikan latar belakang dari ratusan orang yang mereka tangkap.

“Dari pemeriksaan tersebut baru diketahui status mereka, apakah mahasiswa murni atau bukan,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Papua Kamal dilansir Antara, Selasa (24/9/2019).

Penangkapan ini penting untuk mengungkap pemicu kerusuhan, mengingat massa pendemo tiba-tiba melakukan penyerangan kepada aparat keamanan.

"Awalnya memang aman namun saat pendemo diturunkan di sekitar jembatan expo, Waena, tiba tiba mereka menyerang aparat keamanan dan brimob yang bertugas pengamanan di kawasan itu," kata Kombes Kamal menjelaskan.

Penyerangan tiba-tiba

Bentrokan bermula dari pengawalan pemulangan ratusan mahasiswa Universitas Cendrawasih (Uncen) dari Abepura ke kawasan Expo Waena, Distrik Heram.

Pemulangan ratusan mahasiswa dilakukan lantaran mereka membuka Posko Solidaritas Eksodus Mahasiswa untuk mahasiswa Papua yang pulang dari sejumlah kota perantauan.

Namun, posko mereka tak mendapat izin dari pihak kampus. Selain itu, aksi mereka juga tak mendapat izin keramaian dari kepolisian. Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas sempat melakukan negosiasi alot. Kesepakatan pun didapat.

Ratusan mahasiswa ini meminta diantar pulang ke tempat semula di kawasan Expo Waena. Polisi menyanggupi dan memfasilitasi dengan 15 unit truk.

Namun, sekitar pukul 11.00 WIT, saat rombongan melintasi jembatan Wamena, para mahasiswa meminta diturunkan dari truk dan tiba-tiba menyerang anggota TNI yang tengah beristirahat di sekitar lokasi.

Bentrok ini merenggut empat korban jiwa. Tiga orang dari sipil, serta satu anggota TNI. Seluruh korban dibawa ke RS Bhayangkara. “Ada empat korban jiwa. Satu dari pihak TNI yaitu dari Yonif 751, dan tiga lainnya adalah korban dari mahasiswa,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giyai kepada sejumlah wartawan usai melihat para korban di rumah sakit, Senin (23/9).

Selain empat korban jiwa, polisi mencatat setidaknya sepuluh mahasiswa luka-luka. Mereka dilarikan ke RS Bhayangkara dan RS Marthen Indey untuk menjalani perawatan.

Tag: kkb papua