Mengembalikan Ekosistem Kreatif di Blok M Lewat M Bloc Space
Jakarta, era.id - Dahulu kala, Blok M adalah wilayah yang dipenuhi ekosistem kreatif. Meski citra itu hilang dalam beberapa tahun belakangan, kini sebuah ruang kreatif dibuka dan akan mengembalikan ekosistem kreatif di Blok M seperti dahulu kala.
Salah satu musisi papan atas Indonesia Glenn Fredly menjadi salah satu penggagas sebuah ruang kreasi untuk pelaku industri kreatif di kawasan Blok M yang diberi nama M Bloc Space. Ruang urban untuk generasi milenial tersebut merupakan hasil kolaborasi Glenn yang tergabung dalam PT Ruang Riang Milenial bersama Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia) dengan mengalih-fungsikan lahan seluas 6.500 meter persegi milik Peruri yang terbengkalai di jalan Sisimangaraja, Blok M, Jakarta Selatan.
Lahan ini akan menjadi sebuah creative hub multifungsi untuk komunitas milenial, mulai dari musik, film, komik, sastra, dan berbegai komunitas kreatif lainnya. Sebanyak 16 unit bekas rumah karyawan bergaya post-colonial berlantai dua yang telah eksis sejak dekade 1950-an ini akan dimanfaatkan sebagai shophouse oleh berbagai brand lokal ternama seperti Tokyo Skip Jack, Demajors, Beyoutiful, Kedai Tjikini, Mata Lokal, UnionWell, Titik Temu Coffee, Kebun Ide Gelato, Mr. Roastman, Rumah Lestari, Chickro, Suwe Ora Jamu, Mbok Ndoro, hingga Connectoon.
Sedangkan dua unit gudang bekas produksi uang berukuran sekitar 900 meter persegi yang berada di bagian dalam telah disulap menjadi restoran dan roastery bernama _Oeang serta M Bloc Live House, sebuah venue musik berkapasitas maksimal 350 orang yang digunakan untuk konser musik serta berbagai pertunjukan seni lainnya.
Saat ditemui era.id di peresmian M Bloc Space, pelantun Kasih Putih dan Januari tersebut mengatakan bahwa ruang urban tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, di mana ia adalah salah satu pengagasnya. Dan ia sangat bersyukur bahwa didukung oleh pejabat negara yang boleh menggunakan salah satu asetnya.
“Sebenarnya M Bloc kerjasama dengan berbagai pihak. Dan gue kebetulan salah satu founder dan penggagasnya bersama lima orang founder lainnya yang berangkat dari berbeda disiplin. Ada yang dari arsitektur, ada yang dari media, ada yang dari advertising, dan orang finance bisnis dan macam-macam. Nah, M Bloc ini bekerjasama dengan Peruri yang memanfaatkan aset Peruri yang sudah tidak terpakai selama 25 tahun. Banyak masyarakat yang tidak tahu dengan tempat ini. Dan kita memberanikan diri untuk mengelola,“ ujar Glenn di kawasan M Bloc Space, Jakarta Selatan pada Kamis sore (26/9) kemarin.
Glenn Fredly dalam peresmian M Bloc Space (Maretian)
Menurut Glenn, pihaknya sudah membicarakannya semenjak setahun lalu setelah mendapat berita tentang lahan tak terpakai. Namun, baru mulai Februari lalu mendapat kabar ketuk palunya. Sehingga mulai dari Maret akhir, proses pemugaran tempat yang tadinya seperti rumah hantu di kawasan Blok M tersebut dilaksanakan. Mulai dari mengisi beberapa tempat dengan berbagai tenant yang terdiri dari F&B dan Non F&B.
“Setelah mendapat lahannya, kami dari pihak PT Ruang Riang Milenial yang mencari investornya. Kemudian kami menemui para tenant yang akan mengisi tempat dan itu menggunakan proses kurasi. Kami hanya memilih produk buatan lokal untuk mengisi tempat ini. Dan pamugkasnya adalah ruang hall music di gudang kosong di belakang yang kita pugar menjadi ruang pertunjukan,“ jelas Glenn.
Glenn menyadari bahwa, generasi masa kini memiliki kreativitas yang luar biasa. Sehingga hal itu perlu diberi wadah, sebuah real space yang dapat memelihara kreativitas tersebut.
Tidak hanya dengan isinya, letak dari M Bloc Space ini juga terbilang sangat strategis dan memiliki nilai historis. Lokasinya yang terletak tak jauh dari terminal Blok M dan stasiun MRT membuat kawasan ini akan mejadi destinasi wisata anak mudah. Hal itu tentunya akan menjadikan kawasan Blok M kembali ke masa kejayaannya sebagai tempat berkumpulnya anak muda semenjak era 80-an. Apalagi dengan adanya hall musik yang akan tiap hari menampilkan berbagai musisi.
“Tercatat sudah ada 160-an musisi yang akan tampil di tempat ini setiap harinya. Yang rata-rata musisi lokal yang sudah punya karya. Sudah ada tim kurasinya sendiri. Tiketnya sendiri akan dijual secara online, dan kami mendorong untuk pengunjungnya bisa ke tempat ini menggunakan busway atau MRT karena lokasinya tidak jauh dari terminal dan stasiun MRT. Ini akan menjadikan Blok M seperti dahulu kala,“ tutupnya.