Menengok Jalur Sepeda di BKT yang Mubazir

Jakarta, era.id - Lajur khusus sepeda di Jakarta bakal semakin banyak. Yang terbaru akan dibuat 17 lintasan khusus goweser (pesepeda) di seantero Ibu Kota hingga akhir tahun ini. Jalur sepeda yang sudah ada dan salah satu yang terlengkap fasilitasnya berada di kawasan sepanjang Banjir Kanal Timur Jakarta.

Jalur khusus sepeda itu membentang dari bilangan Pondok Kopi hingga berakhir di sekitaran Cipinang, Jakarta Timur. Jalur yang berada di pinggir aliran kanal ini sangat memanjakan para goweser, karena terpisah dari jalan raya. Namun sejak diresmikan pada 2012 lalu, jalur ini seakan mati suri.

Infografik (Ilham/era.id)

Siang tadi, tim era.id mencoba menelusuri jalur sepanjang 6,7 Km ini yang kabarnya mati suri. Namun, benar saja, tak ada satu pun pesepeda melintas. Padahal fitur keamanan bagi para pesepeda sudah lengkap, mulai dari barrier beton, palang besi, hingga rambu dan marka jalan khusus sepeda. Kondisi jalan yang dicor beton dengan lebar 5 meter pun masih terlihat baru, hanya cat hijau di lintasan yang bersilangan dengan jalan raya saja yang mulai terkelupas. 

Di sepanjang jalur sepeda dari Jalan Kolonel RS Soekanto sampai Jalan Basuki Rahmat ini termasuk yang paling lengkap, karena jalurnya terpisah dengan kendaraan lain, rambu dan marka yang lengkap tapi terputus di ujung kanal. Jalur yang dibangun di era Gubernur Fauzi Bowo ini seakan mubazir karena lebih banyak digunakan untuk jogging dan pedagang kaki lima.

Jalur Sepeda di BKT (era.id)

Seorang petugas Satpol PP yang enggan Andri menyebut jika jalur sepeda hanya ramai di akhir pekan. "Biasanya ramai Minggu pagi, kalau hari biasa paling 1-2 orang yang lewat," katanya kepada era.id, Rabu (30/11/2019).

Baca Juga: Cat Impor Penyebab Tingginya Anggaran Jalur Sepeda di 2020

Menurut Andri kondisi jalur sepeda di BKT sekarang jauh lebih baik dibanding saat pertama kali dibuka untuk umum. Jalur yang semestinya untuk sepeda, malah digunakan untuk jalur motor meski ada rambu larangan. "Dulu mah buat motor kalau enggak di palang begini," ujar Andri.

Kini Pemprov DKI Jakarta berencana menyambungkan jalur sepeda BKT dengan jalur baru yang terintegrasi. Adapun jalurnya dari Jalan Tomang Raya, Jalan Cideng Timur, Jalan Kebon Sirih, Jalan Matraman Raya, Jalan Jatinegara Barat, dan Jalan Jatinegara Timur ini nantinya akan dihubungkan ke kawasan BKT lewat Kampung Melayu.

Anggaran Rp73 miliar pun disiapkan Pemprov. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Syafrin Liputo bilang, pembangunan jalur sepeda dengan anggaran sebesar itu untuk membuat marka putih dan warna hijau, serta rambu sebagai penanda dengan jalur kendaraan lain. 

Awalnya, Syafrin menginisiasi panjang jalur sepeda sampai 500 kilometer. Tapi, agar sesuai dengan anggaran yang diajukan, panjang jalur direvisi menjadi sekitar 300 kilometer. 

"Kita akan sesuaikan dengan target tahun depan bisa mencapai 300 kilometer. Polanya, setiap 5 meter garis putih akan diwarnai cat hijau sepanjang 3 meter, setiap 5 meter berikutnya, di-cat hijau 3 meter," kata Syafrin, Selasa (29/10) malam.

Tag: pemprov dki jakarta